Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng
PUNCAK SIKUNIR, DATARAN TINGGI DIENG

Minggu, 01 September 2024

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 2.1


Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

IKATAN KIMIA



 

I.        INFORMASI UMUM


A.     Identitas Modul

 

Nama                            : Yusea Gitaria, S.Si.

Instansi                        : SMA Negeri 14 Tangerang

Tahun Penyusunan   : 2024

Jenjang Sekolah        : SMA

Mata Pelajaran           : Kimia

Fase/Kelas                   : F / XI

Materi                            : Ikatan Kimia

Alokasi waktu            : 6 x 45 menit

Jumlah Pertemuan    : 3 Pertemuan

Kata Kunci                  : Kestabilan Atom, Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen

Jumlah Murid            : 35 siswa

Moda                            : Tatap muka

 

B.      Kompetensi Awal

 Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:

·           Konfigurasi elektron

·           Elektron valensi

Murid diberikan penugasan mengamati video pembelajaran tentang konfigurasi elektron dan elektron valensi sebagai penguatan pemahaman

 

C.      Profil Pelajar Pancasila

 

Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan diri sesuai dengan profil pelajar pancasila, dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan Global, bergotong royong bernalar kritis, serta Kreatif

 

Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia :

Menghargai hubungan sesama manusia dan semua ciptaan Tuhan termasuk mewujudkan akhlak yang mulia pada diri masing-masing murid

 

Berkebinekaan Global :

Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya, menghilangkan prasangka, hingga merefleksikan diri terhadap nilai-nilai kebhinekaan.

 

Bergotong royong :    

Memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan untuk kebaikan bersama.

 

Bernalar Kritis :       

Berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru

 

Kreatif      :       

Mampu berkontribusi dalam memberikan gagasan, menciptakan karya, serta mampu memecahkan masalah

 

D.     Sarana dan Prasarana

Sarana         : Laptop dan LCD

Prasarana   : LKPD, alat tulis, pensil, jaringan internet, whiteboard, spidol boardmarker, dan bahan tayang.

 

E.      Target Peserta didik

1.   Peserta didik reguler/tipikal.

2.   Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja).

3.   Peserta didik dengan pencapaian tinggi.

 

F.      Model Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan secara luring/tatap muka dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning.

 


II.      KOMPONEN INTI

 

A.     Tujuan Pembelajaran

Dengan serangkaian kegiatan pembelajaran yang bervariatif diharapkan murid kelas XI B mampu mempresentasikan tentang kestabilan atom dengan baik.

 

B.      Pemahaman Bermakna

Atom yang tidak stabil memiliki kecenderungan untuk mencapai konfigurasi elektron stabil dengan cara:

·      Melepaskan elektron :   Menjadi ion positif (kation)

·      Menerima elektron     :   Menjadi ion negatif (anion)

·      Berbagi elektron        :   Tidak menjadi ion

 

C.      Pertanyaan Pemantik

·      Mengapa beberapa atom mudah bereaksi dengan atom lain, sedangkan yang lain tidak?

·  Bagaimana ikatan kimia dapat menghasilkan senyawa dengan sifat yang berbeda dari atom penyusunnya?

·   Bagaimana pemahaman tentang ikatan kimia dapat membantu kita memahami fenomena kimia sehari-hari, seperti korosi dan pembakaran?

 

D.      Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran discovery learning sebagai berikut..























B.  BAHAN BACAAN

 IKATAN KIMIA

 Perhatikan dua contoh senyawa berikut. “ C18H24O6 dan C19H28O6 “ “Apa yang membedakan kedua senyawa itu?” Tentunya Jumlah atom C dan atom H. Kedua senyawa tersebut adalah dua senyawa yang berbeda.







Gambar 1. Struktur hormon estrogen pada wanita (Sumber: belajaraktif.com)

Yang pertama adalah estrogen yaitu hormon yang bertanggung jawab atas sifat kewanitaan. Sedangkan yang kedua adalah testosteron yaitu hormon yang bertanggung jawab atas sifat kelaki-lakian. Hal yang menarik di sini adalah adanya interaksi antara C, H, O yang sedikit beda jumlah atom bisa menyebabkan perbedaan jenis kelamin. Mirip, tapi sama sekali berbeda, bukan? Bayangkan! ikatan kimia antar 118 atom unsur dalam SPU bisa menghasilkan berapa milyar senyawa yang berbeda? Mengapa mereka saling berinteraksi? Bagaimana mereka saling berinteraksi? Yuk ikutin pembahasan ikatan kimia pada modul ini, semangat …!

 1. Kestabilan unsur-unsur

 Unsur-unsur dialam umumnya tidak stabil sehingga ditemukan dalam bentuk senyawanya. Atom-atom unsur tersebut saling berikatan membentuk molekul unsur atau molekul senyawa, untuk mencapai keadaan yang lebih stabil. Gas mulia merupakan unsur golongan VIII A dan bersifat inert. Hal ini karena gas mulia sulit bereaksi dengan atom unsur lainnya. Di alam, gas mulia berada sebagai atom tunggal. Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh elektron. Perhatikan Tabel 1 konfigurasi elektron gas mulia.

 

Tabel 1. Konfigurasi elektron beberapa unsur gas mulia









G.N. Lewis (Amerika) dan W. Kossel (Jerman) menjelaskan bahwa kestabilan suatu atom unsur dalam ikatan kimianya, terkait dengan upaya atom unsur tersebut untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.


- Dikemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tadi sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yaitu mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya. Pernyataan ini disebut aturan oktet

- Unsur-unsur dengan nomor atom kecil seperti H dan Li, stabil dengan 2 elektron valensi seperti He, disebut aturan duplet

 

Aturan duplet : konfigurasi elektron stabil dengan 2 elektron pada kulit terluar.

Aturan oktet : konfigurasi elektron stabil dengan 8 elektron pada kulit terluar

 

Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas mulia dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron, atau berbagi elektron.

Contoh:

-        Unsur natrium, 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 , mempunyai elektron valensi satu, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara melepaskan 1e tersebut membentuk ion Na+

Na → Na+ + e

1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )

-        Unsur 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 , mempunyai elektron valensi tiga, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara melepaskan 3e tersebut membentuk ion Al3+ .

Al → Al3+ + 3e

1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )

-        Unsur 8O : 1s2 2s2 2p4 , mempunyai elektron valensi 6, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara menyerap 2e membentuk ion O2-

O + 2e → O2–

1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )

-        Unsur 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 , mempunyai elektron valensi 7, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara menyerap 1 elektron membentuk ion Cl 

Cl + e → Cl

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 18Ar )

 

Jadi unsur logam akan melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif (+), sedangkan unsur nonlogam akan menangkap elektron membentuk ion negatif (-)

Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar yang berperan yaitu elektron valensi. Elektron valensi dapat digambarkan dengan struktur Lewis yaitu lambang kimia suatu atom atau ion yang dikelilingi oleh titik-titik elektron valensi. Coba cermati tabel berikut :

 

Tabel 2. Struktur Lewis unsur-unsur golongan utama (Sumber : Setiyana, 2015)



 

Contoh soal

Gambarkan simbol Lewis untuk atom 17Cl, 8O dan 11Na !

 

Jawab

Unsur

Konfigurasi elektron

Elektron valensi

Rumus lewis

17Cl

1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

7

8O

1s2 2s2 2p4

6

11Na

1s2 2s2 2p6 3s1

1

Na .

 

2. Pembentukan ikatan ion

Ikatan ion atau elektrovalen umumnya terbentuk antara atom logam dan non logam. Hal ini terjadi karena atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk ion positif (+) dan atom unsur non logam cenderung menangkap elektron sehingga membentuk ion negatif (-).  Ikatan antara ion positif dengan ion negatif melalui gaya elektrostatis disebut ikatan ion.  Perhatikan gambar berikut:

Gambar 2  Unsur-unsur pembentuk anion dan kation (Sumber :  Masterton, Hurley, 2010)

 Contohnya 

a. Senyawa garam dapur, NaCl , terbentuk dari ikatan ion antara  atom Na dengan atom Cl.

- 11Na  :  1s2 2s2 2p6 3s1

Na   →   Na+   +  e

- 17Cl   :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Cl  +  e    →   Cl-

-  Ikatan ion

Na+  +  Cl-  →  NaCl

 

Ilustrasi pembentukan ikatan ion

b. Senyawa garam dapur, NaCl , terbentuk dari ikatan ion antara  atom Na dengan atom Cl.

- 20Ca  :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Ca   →   Ca2+   +  2e

- 17Cl   :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Cl  +  e    →   Cl-

- Ikatan ion

Ca2+  +  2Cl-  →  CaCl2

 

Ilustrasi pembentukan ikatan ion

3. Sifat fisis senyawa ion

Sifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat antara ion positif dan negatif senyawa tersebut. Dalam fase padat, membentuk struktur kristal.  Contoh Susunan ion-ion Na+ dan Cl- yang membentuk struktur kristal NaCl.

Setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+.


Gambar 3. Ilustrasi struktur kristal NaCl (Sumber : Setiyana, 2015)


 



Beberapa sifat fisis senyawa ion lainnya adalah :

a. Bersifat keras tetapi rapuh

Jika  senyawa ion dikenakan suatu energi, misalnya dipukul menggunakan palu, lapisan yang terkena pukulan akan bergeser. Ion-ion yang muatannya sama akan saling menolak. Tolak-menolak antar ion inilah yang menyebabkan kekuatan ikatan ion akan berkurang sehingga senyawa ion bersifat mudah rapuh. Perhatikan ilustrasi berikut:

Gambar 2. Ilustrasi sifat rapuh senyawa ion (Sumber : Setiyana, 2015)

 b. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.

Ikatan ion  antara kation dan anion sangat kuat. Untuk memutuskan ikatan ion diperlukan energi yang cukup besar. inilah penyebab senyawa ion mempunyai titik didih dan titik leleh yang cukup tinggi. Contohnya : NaCl mempunyai titik leleh 801 oC dan titik didih 1.465 oC.

c. Larut  dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut organik.

d. Bersifat konduktor listrik

Tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi menghantarkan listrik dalam fase cair (lelehannya) atau jika larut dalam air.

 

1. Pembentukan ikatan kovalen

Ikatan kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama (share elektron) agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.  Atom-atom yang berikatan kovalen umumnya adalah antara atom-atom non logam.

Penggunaan pasangan elektron dalam ikatan kovalen dapat digambarkan dengan struktur Lewis. Struktur Lewis menggambarkan jenis atom-atom dalam molekul dan bagaimana atom-atom tersebut terikat satu sama lain.

a. Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1 pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan. Contohnya pembentukan senyawa HCl dan CH4

-        Pembentukan HCl Konfigurasi elektron 1H  :  1s1  sehingga elektron valensinya = 1. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah duplet) diperlukan 1 elektron . Konfiguarsi elektron  17Cl  :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 sehingga CI mempunyai elektron valensi = 7. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 1 elektron, maka struktur Lewis pembentukan HCl






-     Pembentukan CH4

Konfigurasi elektron 1H  :  1s1  sehingga elektron valensinya = 1. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah duplet) diperlukan 1 elektron.  6C  :  1s2 2s2 2p2  sehingga elektron valensinya = 4. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 4 elektron, maka struktur Lewis pembentukan CH4

 b. Ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga

Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan bersama 2  pasangan elektron (4 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan, jika pasangan elektron yang digunakan bersama sebanyak 3 pasang disebut ikatan kovalen rangkap tiga. Contoh:

- Pembentukan O2

Konfigurasi elektron 16O  :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p4  sehingga elektron valensinya = 6,  untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 2 elektron, maka struktur Lewis pembentukan O2

- Pembentukan N2

Konfigurasi elektron 7N  :  1s2 2s2 2p3  sehingga elektron valensinya = 5, untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 3 elektron ., maka struktur Lewis pembentukan N2

 

Contoh soal

Jelaskan pembentukan senyawa Cl2 dan CO2 menggunakan  struktur lewis!

 

Jawab

1) Pembentukan  senyawa Cl2

Konfigurasi elektron 17Cl  :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p5  sehingga elektron valensinya = 7,  untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 1 elektron, maka struktur Lewis pembentukan Cl2


2) Pembentukan CO2

Konfigurasi elektron 16O  :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p4  sehingga elektron valensi-nya = 6,  untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 2 elektron. Konfigurasi elektron  6C  :  1s2 2s2 2p2  sehingga elektron valensinya = 4. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 4 elektron, maka struktur Lewis pembentukan CO2





2. Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan  hanya berasal dari salah satu atom. Coba perhatikan contoh pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada ion H3O+  berikut :

- Reaksi  :  H2O + H+ →  H3O+

- Struktur Lewis  :


(Tanda panah, →  , menunjukkan pasangan elektron ikatan kovalen koordinat berasal dari atom oksigen) - Keterangan: Ion hidronium, H3O+ dibentuk dari molekul H2O yang mengikat ion H+ . Pada molekul H2O, atom oksigen mempunyai dua pasang elektron bebas sedangkan ion H+  tidak mempunyai elektron.  Ikatan kovalen koordinasi terbentuk oleh salah satu pasangan elektron bebas dari oksigen dengan ion H+.

 

Ikatan kovalen koordinat terbentuk jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom

 

Contoh soal:

Jelaskan bagaimana pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada ion  NH4+.

Jawab

Reaksi :  NH3 + H+ →  NH4+

Ion NH4+  dibentuk dari molekul NH3 yang mengikat  ion H+. Pada molekul NH3 atom nitrogen mempunyai sepasang elektron bebas yang digunakan untuk mengikat ion H+  sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi.

Struktur Lewis  :

(Tanda panah, →  , menunjukkan pasangan elektron ikatan kovalen koordinat berasal dari atom nitrogen)

 

3. Sifat-sifat fisis ikatan kovalen

a.    Senyawa kovalen ada yang membentuk struktur molekul sederhana misalnya CH4 dan H2O, ada juga yang membentuk struktur molekul raksasa seperti SiO2.

Selain itu ada atom-atom yang membentuk struktur kovalen raksasa contohnya karbon dalam intan.

b.    Titik didih senyawa kovalen bervariasi, ada yang rendah dan sangat tinggi.


Tabel 3. Titik didih beberapa senyawa kovalen (Sumber : Visual encyclopedia)





c.  Metana memiliki fase gas, pada setiap molekulnya terdapat ikatan kovalen yang relatif kuat. Di antara molekul-molekul CH4 terdapat gaya antarmolekul yang lemah. Pada saat dipanaskan, masing-masing molekul CH4 mudah berpisah, sehingga titik didih metana rendah. d. Pada intan, atom C dengan C lainnya berikatan kovalen sangat kuat, membentuk struktur raksasa sehingga titik didihnya tinggi.  Senyawa dengan struktur molekul raksasa tidak larut dalam air dan tidak menghantarkan listrik kecuali grafit yaitu karbon pada batu baterai dan isi pensil

 

4. Ikatan logam

Pernahkan kalian bertanya mengapa kawat tembaga dapat digunakan sebagai penghantar listrik dalam kabel? Atau emas, perak dapat digunakan untuk perhiasan dalam bentuk yang indah? Benarkah semua itu berkaitan dengan sifat ikatan logam? Yuk simak penjelasan berikut:

Atom logam mempunyai keelektronegatifan rendah, artinya mereka cenderung mudah melepaskan elektron terluarnya. Jika atom logam melepaskan elektron maka terbentuk kation atau ion positif. Elektron-elektron dari atom logam ditemukan di dalam kisi-kisi logam dan bebas bergerak diantara semua kation, membentuk lautan elektron. Gaya elektrostatik antar muatan (+) logam dan muatan (–) dari elektron akan menggabungkan kisi-kisi logam tersebut.

Tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation disebut ikatan logam.

Gambar 4. Ilustrasi ikatan logam

Beberapa sifat  fisis logam antara lain:

-    Penghantar listrik dan panas yang baik Elektron yang bebas bergerak pada lautan elektron menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik, sehingga logam banyak digunakan sebagai penghantar listrik dalam kabel.

-   Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi Atom logam dengan atom logam tersusun rapat membentuk struktur raksasa sehingga logam mempunyai titik leleh dan kekerasan yang tinggi. Dengan demikian logam banyak digunakan sebagai penghantar panas.

-     Bersifat keras namun tidak mudah patah Hal ini menyebabkan logam mudah dibentuk dengan ditempa dan digunakan untuk perhiasan atau pajangan dengan bentuk yang indah

 

C.  GLOSARIUM

 

Aturan oktet                  : Kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron pada kulit terluarsebanyak 8 elektron seperti gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, Rn.

Aturan Duplet                : Kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron pada kulit terluarsebanyak 2 elektron seperti gas mulia He

Struktur Lewis                        : Suatu cara yang diusulkan G.N. Lewis untuk menggambarkan elektron valensi dari atom-atom dengan titik-titik. Simbol Lewis adalah suatu atom atau ion terdiri dari lambang kimia yang dikelilingi oleh titik elektron.

Ikatan ion                                 : Disebut juga ikatan elektrovalen, adalahikatan yang terjadi antara umumnya ion positif (+) atom unsur logam dan ion negatif (-) atom unsur non logam melalui gaya elektrostatik .

Ikatan kovalen               : Disebut juga ikatan homovalen, terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama (share elektron) agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat. Atom-atom yang berikatan kovalen umumnya adalah antara atom-atom non logam.

Ikatan kovalen tunggal         : Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1 pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan.

Ikatan kovalen rangkap             : Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan bersama 2 pasangan elektron (4 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan.

Ikatan kovalen rangkap tiga : Ikatan yang terbentuk jika terjadi penggunaan bersama 3 pasangan elektron (6 elektron) oleh dua atom yang berikatan.

Ikatan kovalen koordinasi     :    Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang digunakan untuk berikatannya hanya berasal dari salah satu atom

Ikatan logam                         : Tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation

 

 

D. DAFTAR PUSTAKA

 

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Sel-Elektrokimia2015/konten1.html. Diakses 9 September 2020

Mcmurry , John e & Fay , Robert c & Fantini , Jordan. 2012. Chemistry. London: Prentice Hall.

Masterton , William L., Hurley , Cecile N., Neth ,Edward. 2011. Chemistry: Principles and Reactions. Cengage Learning Published

Setiyana. 2015. My Dream In Chemistry, Kelas XII MIPA semester 1. Bandung : Tinta Emas Publishin


 



Channel Education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTING BEFORE