Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng
PUNCAK SIKUNIR, DATARAN TINGGI DIENG

Minggu, 15 September 2024

JURNAL REFLEKSI MODUL 2.2


JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 6

MODUL 2.2  PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

YUSEA GITARIA

CGP ANGKATAN 11

SMA NEGERI 14 TANGERANG

 

 

Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…

Selamat dating dan selamat bertemu Kembali Bapak dan Ibu Sahabat Guru Penggerak di Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Angakatan 11. Pada kesempatan kali ini saya akan merefleksi kegiatan saya selama pembelajaran di modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional.

 

Pada Jurnal Refleksi Modul 2.2 ini saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu:

1.      Fact (Peristiwa)

2.      Feeling (Perasaan)

3.      Finding (Pembelajaran)

4.      Future (Rencana Tindak Lanjut)

Bagaiana jabaran jurnal refleksi yang saya buat pada modul 2.2  tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional, ayo kita perhatikan penjelasan berikut ini

 

1.             Fact (Peristiwa)

 

Sahabat Guru Penggerak Pembelajaran Modul 2.2  tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional sangatlah padat dengan berbagai contoh rencana pembelajaran yang bermuatan 5 Kemampuan Sosial dan Emosional yang sangat menginspirasi diantaranya Kesadaran diri, Kesadaran sosial, Kesadaran manajemen diri, Keterampilan berelasi dan keterampilan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

 

Pada modul 2.2  ini saya selalu semangat dan berusaha mengerjakan semua tugas yang sudah diberikan oleh Fasilitator dan Pengajar Praktik di link lms (Learning Management System) Platform Merdeka Mengajar. Dengan mengerjakan semua tugas, saya menjadi lebih banyak tahu bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan kemampuan sosial dan emosional dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetansi Sosial dan Emosional (KSE).

 

Ada pelajaran baru yang saya bisa ambil sebagai referensi kegiatan di kelas yang mungkin selama ini belum pernah saya lakukan yaitu mindfulness (kesadaran penuh). Kesadaran penuh yang diajarkan dalam modul 2.2 ini adalah teori STOP (Stop, Take a breath, Observe, Proceed). Pada teori ini kita berhenti sejenak dari segala aktifitas; kemudian ambil nafas; amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan lingkungan; selesai dan lanjutkan aktivitas. Kesadaran penuh ini juga dapat kita lakukan sesuai dengan hobi masing-masing, bisa dengan menggambar, menulis, memainkan alat musik, fokus pada pendengaran atau fokus pada benda yang diamati dan lain-lain.


Tugas mandiri yang diberikan dalam setiap modul sangat memberikan efek yang positif dalam diri saya sebagai Guru pada umumnya dan sebagai Calon Guru Penggerak pada khususnya. Ada pengalaman belajar yang saya dapatkan dalam Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator yaitu, bu Yunita Mulyandari dan juga ada bu Bunga sebagai Pengajar Praktik yang sudah melakukan Pendampingan Individu yang ketiga sebelum dilaksanakannya Lokakarya 3.

 

Dalam Ruang Kolaborasi, saya dan teman-teman di BOR 1 melakukan diskusi kecil di ruang BOR 1 dengan durasi yang lumayan lama dan kami melakukannya dengan sangat bersahabat, sehingga didapatlah keputusan bersama tentang hasil diskusi yang akan dipresentasikan kesesokan harinya di Ruang Kolaborasi Utama.

 

Pada diskusi ini ada kami membahas tentang Ide Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk murid dan Ide Penguatan Kompetensi untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Sekolah.

 

Saya sangat senang dengan pembelajaran di modul 2.2  tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional ini, karena saya banyak mendapat pengalaman belajar baik dari materi yang ada maupun dari pengalaman belajar saat berdiskusi di Ruang Kolaborasi.  Dan Pendampingan dengan Pengajar Praktik serta masukannya dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menyertakan Kompetensi Sosial dan Emosional.

 

Tantangan yang saya hadapi pada modul ini adalah tetap terkendala di masalah manajemen waktu. Semoga pada modul selanjutnya ini sudah tidak terkendala lagi. Aamiin.

 

2.       Feeling (Perasaan)

 

Perasaan saya saat pembelajaran di modul 2.2  ini sangat  senang dalam mengerjakan tugas-tugas mandiri pada modul 2.2  tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional ini.

 

Saya sangat berharap Pembelajaran Sosial dan Emosional ini dapat membangun dan memfasilitasi belajar murid dengan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga bisa menghasilkan murid-murid yang memiliki karakter yang kuat, berempati dan memiliki kemampuan sosial emosianal yang bernilai baik di mata manusia maupun hubungan dengan Tuhannya. Ini sejatinya adalah impian setiap guru, begitupun saya. Saya sangat memimpikan murid-murid saya menjadi seorang yang membanggakan, bermanfaat dan Qurrota A’Yun (anak-anak yang menyejukkan mata, menyenangkan hati) bagi orang tuanya, gurunya, serta agama dan bangsanya. Ini yang selalu saya sertakan dalam tulisan saya semoga terwujud dan terlaksana dalam setiap pembelajaran yang saya terapkan di kelas.

 

Di dalam pengerjaan tugas mandiri dan kelompok saya sangat senang karena banyak ilmu yang saya dapatkan, baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin pembelajaran atau pengelolah pembelajaran.


Komunikasi positif antara teman tetap terjalin dengan baik dan sangat membantu saya dalam berkolaborasi menyelesaikan tugas kelompok untuk presentasi di ruang kolaborasi. Agar tetap memiliki energi positif dalam mengerjakan tugas teman-teman dalam kelompok selalu berdiskusi di ruang obrolan chat grup, terkait dengan penyelesaian tugas kelompok.

 

3.        Finding (Pembelajaran)

 

Metode pembelajaran yang harus saya kembangkan adalah mengasah kemampuan saya dalam berdiferensiasi dalam kemampuan mengembangkankan 5 kompetensi sosial dan emosional dalam setiap pembelajaran. Saya akan berusaha menerapkan kompetensi sosial dan emosional ini dalam kehidupan sehari-hari dengan mindfulness yang sudah diajarkan .

 

Dalam materi mindfulness (kesadaran penuh) kita diajarkan bagaimana cara mempratikkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan insya Allah saya akan mempraktikkannya dalam bentuk kesadaran penuh dalam melihat dan mengamati 3 benda yang ada di sekitar (mindfulness seeing).

 

Dengan metode pembelajaran Sosial dan Emosional ini dilengkapi teori mindfulness saya akan selalu berusaha melakukan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. 

 

4.       Future

 

Setelah belajar di modul 2.2  tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional ini, insya Allah saya akan lebih fokus dalam mengembangkan praktik pembelajaran sosial dan emosional ini dengan kesadaran penuh di dalam kelas maupun di lingkungan  sekolah bersama rekan sejawat, bisa berkolaborasi dan berdiskusi dengan kepala satuan pendidikan, tetap berinovasi dan selalu melakukan refleksi untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

 

Kepada murid di kelas saya akan mempraktikkan kesadaran penuh menulis dan mengamati benda yang ada di sekitar selain kompetensi sosial dan emosional agar suasana belajar menyenangkan dapat tercipta sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

 

Demikianlah refleksi saya kali terima kasih at as perhatiannya. Mohon maaf bila ada kata yang kurang sesuai.

 

Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…



Channel Education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTING BEFORE