JURNAL REFLEKSI
DWI MINGGUAN 6
MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
YUSEA GITARIA
CGP ANGKATAN 11
SMA NEGERI 14
TANGERANG
Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…
Selamat
dating dan selamat bertemu Kembali Bapak dan Ibu Sahabat Guru Penggerak di
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Angakatan 11. Pada
kesempatan kali ini saya akan merefleksi kegiatan saya selama pembelajaran di
modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional.
Pada Jurnal Refleksi
Modul 2.2 ini saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger
Greenaway, yaitu:
1.
Fact (Peristiwa)
2.
Feeling (Perasaan)
3.
Finding (Pembelajaran)
4.
Future (Rencana Tindak Lanjut)
Bagaiana
jabaran jurnal refleksi yang saya buat pada modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional,
ayo kita perhatikan penjelasan berikut ini
1.
Fact (Peristiwa)
Sahabat Guru Penggerak Pembelajaran Modul
2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan
Emosional sangatlah padat dengan berbagai contoh rencana pembelajaran yang
bermuatan 5 Kemampuan Sosial dan Emosional yang sangat menginspirasi
diantaranya Kesadaran diri, Kesadaran sosial, Kesadaran manajemen diri, Keterampilan
berelasi dan keterampilan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Pada modul 2.2 ini saya selalu semangat dan berusaha
mengerjakan semua tugas yang sudah diberikan oleh Fasilitator dan Pengajar
Praktik di link lms (Learning Management System) Platform Merdeka
Mengajar. Dengan mengerjakan semua tugas, saya menjadi lebih banyak tahu bagaimana
melaksanakan pembelajaran dengan kemampuan sosial dan emosional dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetansi Sosial dan Emosional
(KSE).
Ada pelajaran baru yang saya bisa ambil
sebagai referensi kegiatan di kelas yang mungkin selama ini belum pernah saya
lakukan yaitu mindfulness (kesadaran penuh). Kesadaran penuh yang diajarkan
dalam modul 2.2 ini adalah teori STOP (Stop, Take a breath, Observe, Proceed).
Pada teori ini kita berhenti sejenak dari segala aktifitas; kemudian ambil
nafas; amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan lingkungan; selesai dan
lanjutkan aktivitas. Kesadaran penuh ini juga dapat kita lakukan sesuai dengan
hobi masing-masing, bisa dengan menggambar, menulis, memainkan alat musik,
fokus pada pendengaran atau fokus pada benda yang diamati dan lain-lain.
Tugas mandiri yang diberikan dalam setiap
modul sangat memberikan efek yang positif dalam diri saya sebagai Guru pada
umumnya dan sebagai Calon Guru Penggerak pada khususnya. Ada pengalaman belajar
yang saya dapatkan dalam Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator yaitu,
bu Yunita Mulyandari dan juga ada bu Bunga sebagai Pengajar Praktik yang sudah
melakukan Pendampingan Individu yang ketiga sebelum dilaksanakannya Lokakarya 3.
Dalam Ruang Kolaborasi, saya dan teman-teman
di BOR 1 melakukan diskusi kecil di ruang BOR 1 dengan durasi yang lumayan lama
dan kami melakukannya dengan sangat bersahabat, sehingga didapatlah keputusan
bersama tentang hasil diskusi yang akan dipresentasikan kesesokan harinya di
Ruang Kolaborasi Utama.
Pada diskusi ini ada kami membahas tentang
Ide Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk murid dan Ide Penguatan Kompetensi
untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Sekolah.
Saya sangat senang dengan pembelajaran di modul
2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan
Emosional ini, karena saya banyak mendapat pengalaman belajar baik dari materi
yang ada maupun dari pengalaman belajar saat berdiskusi di Ruang Kolaborasi. Dan Pendampingan dengan Pengajar Praktik serta
masukannya dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menyertakan Kompetensi
Sosial dan Emosional.
Tantangan yang saya hadapi pada modul ini
adalah tetap terkendala di masalah manajemen waktu. Semoga pada modul
selanjutnya ini sudah tidak terkendala lagi. Aamiin.
2. Feeling
(Perasaan)
Perasaan saya saat
pembelajaran di modul 2.2 ini sangat senang dalam mengerjakan tugas-tugas mandiri
pada modul 2.2 tentang Pembelajaran
Sosial dan Emosional ini.
Saya sangat berharap Pembelajaran
Sosial dan Emosional ini dapat membangun dan memfasilitasi belajar murid dengan
suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga bisa menghasilkan
murid-murid yang memiliki karakter yang kuat, berempati dan memiliki kemampuan
sosial emosianal yang bernilai baik di mata manusia maupun hubungan dengan
Tuhannya. Ini sejatinya adalah impian setiap guru, begitupun saya. Saya sangat
memimpikan murid-murid saya menjadi seorang yang membanggakan, bermanfaat dan Qurrota
A’Yun (anak-anak yang menyejukkan mata, menyenangkan hati) bagi orang
tuanya, gurunya, serta agama dan bangsanya. Ini yang selalu saya sertakan dalam
tulisan saya semoga terwujud dan terlaksana dalam setiap pembelajaran yang saya
terapkan di kelas.
Di dalam pengerjaan tugas mandiri dan
kelompok saya sangat senang karena banyak ilmu yang saya dapatkan, baik sebagai
individu maupun sebagai pemimpin pembelajaran atau pengelolah pembelajaran.
Komunikasi positif antara teman tetap terjalin
dengan baik dan sangat membantu saya dalam berkolaborasi menyelesaikan tugas
kelompok untuk presentasi di ruang kolaborasi. Agar tetap memiliki energi
positif dalam mengerjakan tugas teman-teman dalam kelompok selalu berdiskusi di
ruang obrolan chat grup, terkait dengan penyelesaian tugas kelompok.
3.
Finding (Pembelajaran)
Metode pembelajaran yang harus saya
kembangkan adalah mengasah kemampuan saya dalam berdiferensiasi dalam kemampuan
mengembangkankan 5 kompetensi sosial dan emosional dalam setiap pembelajaran.
Saya akan berusaha menerapkan kompetensi sosial dan emosional ini dalam
kehidupan sehari-hari dengan mindfulness yang sudah diajarkan .
Dalam materi mindfulness (kesadaran penuh)
kita diajarkan bagaimana cara mempratikkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan insya Allah saya
akan mempraktikkannya dalam bentuk kesadaran penuh dalam melihat dan mengamati
3 benda yang ada di sekitar (mindfulness seeing).
Dengan metode pembelajaran Sosial dan
Emosional ini dilengkapi teori mindfulness saya akan selalu berusaha melakukan
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
4. Future
Setelah belajar di modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional ini,
insya Allah saya akan lebih fokus dalam mengembangkan praktik pembelajaran
sosial dan emosional ini dengan kesadaran penuh di dalam kelas maupun di
lingkungan sekolah bersama rekan sejawat,
bisa berkolaborasi dan berdiskusi dengan kepala satuan pendidikan, tetap berinovasi
dan selalu melakukan refleksi untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak
kepada murid.
Kepada murid di kelas saya akan mempraktikkan
kesadaran penuh menulis dan mengamati benda yang ada di sekitar selain
kompetensi sosial dan emosional agar suasana belajar menyenangkan dapat tercipta
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Demikianlah refleksi saya kali terima kasih at as
perhatiannya. Mohon maaf bila ada kata yang kurang sesuai.
Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar