SUBSCRIBES Yaa..
Pegunungan Dieng adalah salah satu wisata di daerah Wonosobo, Jawa tengah yang sangat dinantikan oleh traveler/wisatawan untuk berkunjung atau sebagai destinasi tujuan wisata.
Salah satu objek yang paling digemari dari kalangan muda maupun tua adalah pendakian ke Puncak Sikunir. untuk mendaki ke puncak Sikunir kita wajib menginap di daerah sekitar pegunungan Dieng.
Saya dan teman-teman melakukan pendakian ke puncak Sikunir pada bulan Juni 2019 dan bermalam di salah satu Homestay di Jalan Telaga warna dataran tinggi Dieng. Buka juga link ini Bermalam di Telaga Warna Pegunungan Dieng
Saya dan teman-teman melakukan pendakian ke puncak Sikunir pada bulan Juni 2019 dan bermalam di salah satu Homestay di Jalan Telaga warna dataran tinggi Dieng. Buka juga link ini Bermalam di Telaga Warna Pegunungan Dieng
Suhu di dataran tinggi Dieng ini ketika sampai pada sore hari adalah berkisar 13 derajat celcius. Dan itu lumayan dingin untuk pendatang yang belum beradaptasi dengan kondisi di dataran tinggi ini. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa suhu di dataran tinggi ini pada siang dan sore hari berkisar 12 - 20 derajat celcius, sedangkan pada malam harinya berkisar antara 5 - 10 derajat celcius.
Lokasi Puncak Sikunir ini berada di sebelah Barat dari kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dan dikelilingi oleh beberapa gunung lain diantaranya adalah Gunung Slamet, Gunung Prau dan Gunung Ungaran. Puncak Sikunir ini berada di sebelah Timur desa Sembungan, Wonosobo, Jawa tengah, desa tertinggi di pulau Jawa, yang memiliki ketinggian berkisar 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Perjalanan ke puncak Sikunir dapat ditempuh dengan waktu 30-45 menit bagi yang biasa melakukan pendakian. Tetapi bagi yang belum biasa dengan pendakian bisa ditempuh dengan waktu 1 jam lebih. Oleh sebab itu kita harus mulai melakukan pendakian sekitar pukul 03.00 waktu Dieng, atau lebih pagi lagi, tergantung kemampuan mendaki wisatawan. Dan jangan lupa mengenakan masker karena sangat berdebu di sepanjang perjalanan begitupun ketika berada di puncaknya. Penerangan di sepanjang jalan penanjakan cukup gelap, sehingga kita sangat membutuhkan senter sebagai penambahan penerangan dalam perjalanan. Kondisi jalan selama pendakian tidak terlalu sulit, sehingga sangat aman bagi lansia yang masih kuat untuk melakukan pendakian. Selama perjalanan ketika turun dari puncak Sikunir saya banyak melihat orang tua dan anak-anak yang juga turun dari pendakian.
Di Sepanjang jalan masuk penanjakan kami banyak melihat banyak yang berjualan mulai dari perlengkapan pendakian sampai pada makanan yang hangat dan makanan dari hasil bumi di dataran tinggi Dieng. Para penjual menjajakan dagangan di sebelah kiri dan kanan jalan. Yang paling banyak kami temukan adalah makanan Kentang yang direbus kemudian diaron/diaduk lagi dengan bumbu dan kecap. Sungguh enak dan yummi sebagai teman dalam perjalanan, karena hangat dan lumayan bisa menahan dari rasa lapar. Tapi tetap harus menjaga adab ketika makan.
Pemandangan yang disajikan di puncak Sikunir ini sangatlah menakjubkan, terutama ketika berada di pos pantau sunrise. Kami melihat pemandangan yang sangat indah dengan penampakan beberapa gunung di sebelah timurnya, apalagi ketika matahari sudah mulai berangsur-angsur mulai menampakan cahayanya. Sunrise di puncak Sikunir terkenal dengan Gold Sunrise. Cahayanya begitu mempesona, apalagi disandingkan dengan penampakan kompleks pegunungan di sebelahnya. Dan bila kita beruntung kita bisa menikmati pemandangan negeri di atas awan, serasa kita ada di tengah-tengahnya. karena banyaknya awan yang menutupi sehingga hanya terlihat puncak pegunungannya saja... Subhanallaah..
Demikianlah perjalanan kali ini saya ulas dengan berbagai macam kekurangannya, oleh sebab itu saya mohon maaf bila kurang baik dalam penyampaian.
Terima kasih. Silahkan dan tolong disubscribes Video youtube-nya yaa... 😊😊😊😊😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar