JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
Ditulis oleh
YUSEA GITARIA - CGP ANGKATAN 11
SMA NEGERI 14
TANGERANG
Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…
Selamat
dating dan selamat bertemu Kembali Bapak dan Ibu Sahabat Guru Penggerak di
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Angakatan 11. Pada
kesempatan kali ini saya akan merefleksi kegiatan sayaselama pembelajaran di
modul 1.4 tentang Budaya Positif.
Pada Jurnal Refleksi
kModul 1.4 ini saya masih menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger
Greenaway, yaitu:
1.
Fact (Peristiwa)
2.
Feeling (Perasaan)
3.
Finding (Pembelajaran)
4.
Future (Rencana Tindak Lanjut)
Bagaiana
jabaran jurnal refleksi yang saya buat pada modul 1.4 tentang Budaya Positif,
ayo kita perhatikan penjelasan berikut ini
1.
Fact (Peristiwa)
Sahabat Guru Penggerak Pembelajaran Modul 1.4
tentang Budaya Positif sangatlah padat dengan berbagai materi yang sangat
menginspirasi diantaranya Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan, Teori Motivasi, Hukuman, Penghargaan dan Restitusi,
Materi tentang Keyakinan Kelas, Ada Juga materi 5 Kebutuhan dasar manusia, ada
Restitusi Posisi Kontrol, dan Segitiga Restitusi.
Pada modul 1.4 ini saya selalu semangat dan
berusaha mengerjakan semua tugas yang sudah diberikan oleh Fasilitator dan
Pengajar Praktik di link lms (Learning Management System) Platform
Merdeka Mengajar. Dengan mengerjakan semua tugas, saya menjadi lebih banyak
tahu tentang budaya positif yang yang harus dikembangkan oleh guru.
Tugas mandiri yang diberikan dalam setiap
modul sangat memberikan efek yang positif dalam diri saya sebagai Guru pada
umumnya dan sebagai Calon Guru Penggerak pada khususnya. Ada pengalaman belajar
yang saya dapatkan dalam Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator yaitu,
bu Yunita Mulyandari dan juga ada bu Bunga sebagai Pengajar Praktik yang sudah
melakukan Pendampingan Individu yang kedua sebelum dilaksanakannya Lokakarya 2.
Dalam Ruang Kolaborasi, saya dan teman-teman
di BOR 3 melakukan diskusi kecil di ruang BOR 3 dengan durasi yang lumayan lama
dan kami melakukannya dengan sangat bersahabat, sehingga didapatlah keputusan
bersama tentang hasil diskusi yang akan dipresentasikan kesesokan harinya di
Ruang Kolaborasi Utama.
Pada diskusi ini ada 4 kasus yang harus
dipecahkan dan dibahas oleh setiap anggota kelompok. Disinilah kita mempelajari
tentang teori Motivasi, Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi. Bagaimana posisi
kontrol seorang guru yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Serta
bagaimana cara guru memperlakukan siswa yang melakukan kesalahan dengan tetap
berpihak kepada murid, dan tidak menghakimi atau menghukum karena perbuatan itu
akan membuat perkembangan murid menjadi kurang baik.
Pada diskusi di Ruang Kolaborasi Presentasi
sebenarnya saya sangat antusias menyimak dan ingin berperan aktif, namun karena
saya sedang sakit gigi pada saat itu sehingga saya hanya berperan biasa saja.
Saya sangat mengapresiasi teman-teman- saya dalam satu kelas yang sangat bersemangat
dalam berpendapat dan menanggapi tentang permasalahan yang ada dalam 4 kasus
tersebut.
Setiap murid yang
sedang belajar, bila melakukan kesalahan itu adalah hal yang wajar, ini adalah kalimat yang selalu menjadi jargon saya dalam setiap mengambil
keputusan. Tetapi untuk tumbuh kembangnya murid agar menjadi pribadi yang
sesuai harapan, kita harus melakuakan penangan yang tepat terhadap hal tersebut.
Begitu juga guru, sebagai tenaga pendidik bila melakukan kekeliruan itu tidak
salah karena ketidaktahuannya. Oleh sebab itu saya pun memotivasi diri saya
agar selalu belajar dan belajar, agar menjadi lebih banyak tahunya. Walaupun
semua keilmuan tidak akan bisa kita rengkuh semua namun, kita harus selalu
mengupayakan melakukan hal yang tepat untuk murid-murid.
Saya sangat senang dengan pembelajaran di
modul 1.4 tentang budaya positif ini, karena saya banyak mendapat pengalaman
belajar baik dari materi yang ada maupun dari pengalaman belajar saat
berdiskusi di Ruang Kolaborasi.
Tantangan yang saya hadapi pada modul ini
adalah tetap terkendala di masalah manajemen waktu. Semoga pada modul
selanjutnya ini sudah tidak terkendala lagi. Aamiin.
2. Feeling
(Perasaan)
Perasaan saya saat
pembelajaran di modul 1.4 ini sangat senang
walau agak kelelahan terutama saat mengerjakan tugas mandiri yang sangat padat
dan membutuhkan pemikiran serta waktu yang lebih. Saya biasa mengeraajakan
tugas pada dini hari, karena setelah istirahat dari kepenatan, pikiran menjadi
lebih ringan dan segar dalam mengerjakan tugas-tugas mandiri pada modul 1.4
tentang Budaya Positif ini.
Saya sangat berharap
Budaya Positif ini terbangun di setiap sekolah sehingga bisa menghasilkan
murid-murid yang memiliki talenta dan bernilai baik di mata manusia maupun hubungan
dengan Tuhannya. Ini sejatinya adalah impian setiap guru, begitupun saya. Saya sangat
memimpikan murid-murid saya menjadi seorang yang membanggakan, bermanfaat dan Qurrota
A’Yun (anak-anak yang menyejukkan mata, menyenangkan hati) bagi orang
tuanya, gurunya, serta agama dan bangsanya.
Di dalam pengerjaan tugas mandiri dan
kelompok saya sangat senang karena banyak ilmu yang saya dapatkan, baik sebagai
individu maupun sebagai pemimpin atau pengelolah.
Komunikasi positif antara teman tetap terjalin
dengan baik dan sangat membantu saya dalam berkolaborasi menyelesaikan tugas
kelompok untuk presentasi di ruang kolaborasi. Agar tetap memiliki energi
positif dalam mengerjakan tugas teman-teman dalam kelompok selalu berdiskusi di
ruang obrolan chat grup, terkait dengan penyelesaian tugas kelompok.
3.
Finding (Pembelajaran)
Metode pembelajaran yang harus saya
kembangkan adalah mengasah paradigma saya sebagai seorang teman, pemantau dan manajer
dalam membangun budaya positif di sekolah saya pada umumnya dan di kelas yang
saya ampu pada khususnya. Saya akan berusaha menghindari perlakuan atau posisi
sebagai penghukum dan pembuat merasa bersalah, karena ini akan meruntuhkan
bangunan budaya positif yang akan dikembangkan.
Dalam materi memenuhi kebutuhan dasar manusia
saya pun berusaha mengenali karakter anak dengan pendekatan persuasif. Memang
kendala yang akan saya hadapi akan ada, sehubungan dengan jumlah peserta didik.
Namun insya Allah ini bisa dilaksanakan secara beratahap sesuai dengan
keyakinan dan keinginan yang kuat. Adapun 5 dasar kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi diantaranya adalah, kebutuhan untuk bertahan hidup, kebutuhan untuk
diterima (butuh kasih sayang dan rasa diterima), kebutuhan pengakuan atas
kemampuan (penguasaan), kebutuhan akan pilihan (kebebasan), kebutuhan untuk
merasa senang (kesenangan).
Guru, terutama saya belajar mengenali
kebutuhan dasar ini, karena perlakuan murid yang berbeda bisa jadi karena tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut. bisa salah satunya atau bisa juga lebih
dari satu kebutuhan.
Begitu juga dengan pilihan memberikan
hukuman, atau restitusi. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipelajari
maka guru sebagai pendidik menjadi tahu bagaimana menyikapi dari kesalahan yang
dilakukan oleh murid. Dengan melakukan segitiga restitusi, yaitu menstabilkan
identitas, memvalidasi tindakan yang
salah, dan menanyakan keyakinan.
Saya juga semakin terdorong untuk
mengembangkan metode penanganan di kelas maupun di luar kelas dalam membersamai murid dalam proses
pembelajaran bermakna yang berpusat pada murid dengan mengedepankan karakter
profil pelajar pancasila.
4. Future
Setelah belajar di modul 1.4 tentang budaya positif, insya Allah saya akan
lebih fokus dalam membangun budaya positif baik di dalam kelas maupun di lingkungan
sekolah pada umumnya, secara kolaborasi dan
berdiskusi dengan kepala saaatuan pendidikan dan teman sejawat, tetap berinovasi
dan selalu melakukan refleksi untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak
kepada murid.
Kepada murid di kelas saya akan membuat
keyakinan kelas agar suasana belajar menyenangkan dapat tercipta sehingga pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
Serta akan menerapkan segitiga restitusi dalam
melakukan penanganan kepada murid yang melakukan kesalahan.
Demikianlah refleksi saya kali ini, terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf bila ada kata yang kurang sesuai, karena segala sesuatu yang salah datangnya dari saya sebagai mahluk yang lemah, dan apabila ada yang baik semua datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta,ala...
Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar