Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng
PUNCAK SIKUNIR, DATARAN TINGGI DIENG

Jumat, 05 Agustus 2022

KIMIA HIJAU

KURIKULUM MERDEKA

Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan 2030

Kurikulum Merdeka

Badan dunia PBB mencanangkan salah satu program pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030 yaitu bagaimana lingkungan tetap aman dan lestari. Sebagai bagian dari masyarakat global Kalian bisa berkontribusi menjaga bumi tetap lestari dimulai dari rumah. 


A. Pengertian dan Pentingnya Kimia Hijau

Halo Pelajar Pancasila tahukah Kalian bahwa aktivitas yang kita lakukan dan lingkungan di sekitar kita selalu terkait dengan proses kimia yang melibatkan reaksi kimia. 

Coba diskusikan dalam kelompok, adakah proses kimia di sekitar Kalian? 

(Kalian boleh mencarinya melalui berbagai sumber lalu tulis proses yang ditemukan pada buku catatan)

Mari kita lihat lebih dahulu contoh-contoh proses kimia beserta reaksi kimia yang ada di sekitar kita.

Proses Kimia
Proses Kimia

Proses Kimia
Proses Kimia

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, bagaimana pendapat Kalian terhadap proses dan reaksi kimia? 
(Tulislah jawabannya di buku catatan)

Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan dan berbahaya. Ada proses kimia yang tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan. Proses kimia ini akan menjaga bumi kita tetap lestari, aman, dan sejahtera, sehingga lingkungan akan tetap terjaga. Proses kimia seperti ini dikenal sebagai reaksi kimia hijau. 

Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama Warner.

B.  Prinsip  Kimia Hijau dalam Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan

Kimia hijau bukan hanya terkait dengan penggunaan dan produksi bahan kimia yang aman saja. Prinsip kimia hijau dapat Kalian terapkan sendiri di rumah. 

Bahan kimia apa saja yang digunakan di rumah? Bagaimana cara menggunakannya?

Bagaimana agar penggunaan bahan kimia di rumah dapat memberikan kontribusi terhadap prinsip kimia hijau? Menggunakan bahan kimia secukupnya, membuang bahan kimia pada tempatnya, menyimpan bahan kimia dengan cara yang benar, mengganti bahan kimia yang berbahaya dengan bahan alam yang lebih ramah lingkungan, serta menggunakan kembali bahan plastik merupakan wujud kontribusi Kalian terhadap prinsip kimia hijau. 

Prinsip kimia hijau sangat memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Dalam aktivitas selanjutnya, Kalian akan merancang, mengembangkan, dan mempraktikkan prinsip yang lebih hijau untuk pelestarian lingkungan. Lakukan

12 Prinsip Kimia Hijau,
  1. Mencegah limbah
  2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
  3. Sintetis kimia yang bahayanya sedikit
  4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman
  5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang aman
  6. Mendesain efisiensi energi
  7. Menggunakan bahan baku terbarukan
  8. Mengurangi bahan turunan kimia
  9. Menggunakan katalis
  10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi saat digunakan
  11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
  12. Mencegah potensi kecelakaan

1. Pencegahan (Prevention)

Lebih baik melakukan pencegahan terhadap produksi limbah, daripada mengolah dan membersihkan limbah. Sebagaimana telah dikemukakan, kimia hijau bertujuan mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya dengan mendesain dari produk-produk kimia dan prosesnya.

2. Ekonomi atom (Atom Economy)

Penerapan metode sintetis baru yang dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses ke dalam produk akhir.

Penerapan ini untuk menghasilkan limbah yang lebih sedikit. Dengan limbah yang sedikit, maka lingkungan jadi tidak terlalu rusak.

3. Sintesis kimia yang tidak berbahaya (Less Hazardous Chemical Syntheses)

Perancangan metode sintetis untuk menghindari penggunaan atau menghasilkan zat-zat beracun bagi manusia maupun lingkungan. Dengan merancangkan sintesis kimia yang aman, maka lingkungan dan manusia tidak akan rusak.

4. Merancang bahan kimia yang lebih aman (Designing Safer Chemicals)

Produk kimia yang dihasilkan harus dirancang untuk mempengaruhi fungsi yang diinginkan dan meminimalkan tingkat toksisitasnya.

5. Pelarut dan alat bantu yang lebih aman (Safer Solvents and Auxiliaries)

Sebisa mungkin meminimalkan atau menghindari penggunaan bahan pembantu (zat pelarut, zat pemisah, dan sejenisnya). Jika harus digunakan, maka gunakan bahan pembantu yang bersifat lebih aman atau tidak berbahaya bagi lingkungan.

6. Desain untuk efisiensi energi (Design for Energy Efficiency)

Persyaratan energi dari proses kimiawi untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan ekonominya. Apabila memungkinkan, maka sebaiknya metode sintetis dilakukan pada suhu dan tekanan sekitar.

7. Penggunaan bahan baku terbarukan (Use of Renewable Feedstocks)

Bahan mentah atau bahan baku yang digunakan harus dapat diperbaharui (jika memungkinkan secara teknis dan ekonomis). Dengan memperbaharui bahan baku yang telah digunakan, maka limbah pun akan berkurang.

8. Mengurangi derivatif atau turunan (Reduce Derivatives)

Mengurangi turunan yang tidak perlu (penggunaan kelompok pemblokiran, perlindungan, modifikasi sementara proses fisik atau kimiawi) atau dihindari apabila memungkinkan, karena langkah-langkah tersebut memerlukan reagen tambahan dan dapat menghasilkan limbah.

9. Katalisis (Catalysis)

Penggunaan reagen katalitis (selektif mungkin) lebih baik daripada reagen stoikiometri. Dari sisi kimia hijau, penggunaan katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.

10. Desain untuk degradasi (Design for Degradation)

Produk kimia yang dihasilkan harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada akhir fungsinya, produk tersebut dapat terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya dan tidak bertahan lama di lingkungan.

11. Analisis real-time untuk pencegahan polusi (Real-time analysis for Pollution Prevention)

Pengembangan metodologi analitik yang diperlukan untuk memungkinkan analisis real-time untuk pencegahan polusi, pemantauan dan pengendalian dalam proses sebelum pembentukan zat berbahaya.

12. Penggunaan bahan kimia yang Lebih Aman Secara Inheren untuk pencegahan kecelakaan (Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention)

Penggunaan zat dalam proses kimia apabila memungkinkan menggunakan zat kimia yang berpotensi rendah kecelakaan, termasuk ledakan, kebakaran, dan sejenisnya.





Untuk lebih memahami kimia hijau dan 12 prinsip Kimia Hijau, mari kita melakukan Aktivitas berikut.




1. Literasi 
2. Menganalisa dan mengevaluasi 
    (Membuat kliping dan membuat video 3R)
3. Menjaga Lingkungan dengan menghindari pencemaran. 
    (Dimulai dari kebersihan kelas)


PENUGASAN

"Membuat Video Kelas dengan Tema 3R" (Reduce, Reuse, Recycle)


A. Ketentuan Video Kelas
  1. Pilih Tema (salah satu diantara 3R)
  2. Durasi video 4 menit
  3. Menggunakan gadget atau handphone 
  4. Format video mp4 dengan resolusi 480/720 pixel
  5. Melibatkan perwakilan kelompok kelas
  6. Setting latar bebas
  7. Isi video terdiri dari prolog, inti dan closing
  8. Video dikumpulkan dalam bentuk soft copy
Video dikumpulkan Paling Lambat pada  
Hari/tanggal :  Rabu, 31 Agustus 2022
Lokasi            :  Grup telegram kelas


B. Penilaian
  1. Kesesuaian isi video dengan ketentuan tema yang dipilih
  2. Menarik dan kreatif
  3. Video original (tidak meniru/plagiat)
  4. Tidak mengandung unsur sara, pornografi atau yang bertentangan dengan norma dan adab

C. Reward
  • Mendapatkan hadiah bagi kelas yang terpilih sebagai video terbaik, sekaligus nilai kimia kelasnya "95"
  • Mendapatkan hadiah bagi kelas yang terpilih sebagai video terpavorit, sekaligus nilai kimia kelasnya "90"
  • Bagi kelas yang terlambat mengumpulkan video, nilai kelas dikurangi "5" setiap pekannya.






Channel Education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTING BEFORE