Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng
PUNCAK SIKUNIR, DATARAN TINGGI DIENG

Jumat, 22 November 2024

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3



KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

 

Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai hal. Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu. Sesuatu itu tampaknya jelas bagi mereka setelah beberapa saat. Itu karena mereka dapat mengkoneksikan pengalaman yang mereka miliki dan mensintesis hal-hal baru.”

 

-Steve Jobs-

 

TUJUAN PEMBELAJARAN

CGP dapat melakukan koneksi antar materi yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.

 

Pertanyaan Refleksi

1.  Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

2.  Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

3.  Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskan perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid.

 

Bagaimana seharusnya program- program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

 

Jawaban Pertanyaan Refleksi

1.     Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

 

·         Saya sangat senang dan antusias mempelajari materi pengelolaan program yang berdampak positif pada murid karena mampu menumbuhkan kepemimpinan murid / Student Agency lewat suara, pilihan dan kepemilikan.

·         Dalam mengaplikasikan modul 3.3 saya sudah melakukan kesepakan bersama murid tentang hal apa yang ingin mereka lakukan.

·         Mempelajari modul ini memberikan pengalaman baru untuk saya untuk membuat suatu program yang digemari dan dibutuhkan murid serta berguna untuk membentuk karakter murid menuju profil pelajar pancasila.

·         Dengan mempelajari modul ini saya semakin menguasai kompetensi guru penggerak terutama kompetensi pengembangan diri dan orang lain.

 

2.     Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

 

·         Students Agency

Student agency yaitu ketika murid. mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini mengajukan pertanyaan, dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar.

Mereka juga mampu mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya kepemimpinan murid sebenarnya berakar kepada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia sekitar mereka.

Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan.

 

•    Menumbuh kembangkan kepemimpinan murid

Tugas guru dalam menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu sebagai mitra dan menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki:

o  Suara (voice) adalah pandangan atau perhatian gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka dikelas, sekolah, komunitas dan sistem pendidikan mereka.

o  Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih
kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial lingkungan dan pembelajaran.

o  Kepemilikan (ownership) adalah rasa keterhubungan, keterlibatan aktif dan
investasi pribadi seseorang murid dalam proses belajar.

 

•    Kepemimpinan murid sebagai profil pelajar pancasila

Upaya menumbuh kembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan
kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya yang kemudian diharapkan dapat mewujudkan profil pelajar pancasila dalam dirinya.

Dengan menumbuh kembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya sedang membangun karakter yang:

o   Beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.

o   Gotong royong  

o   Berkebinekaan global.

o   Mandiri

o   Kreatif

o   Bernalar Kritis

 

3.     Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

 

Modul 1.1 - Modul 3.3

Filosofi KHD menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat

Seorang pendidik dalam menuntun murid harus mampu memfasilitasi tumbuh kembang kodrat anak melalui berbagai program yang memerdekakan dan mampu memberikan dampak positif bagi murid dan menumbuhkan profil pelajar pancasila.

 

Modul 1.2 - Modul 3.3

Seorang guru penggerak memiliki nilai (berpihak pada murid, inovatif, reflektif,
mandiri dan kolaboratif) dan perannya sebagai pemimpin pembelajaran harus
mampu menjadi pemimpin perubahan menumbuhkan kepemimpinan untuk
murid melalui pengelolaan program yang berdampak positif bagi murid.

 

Modul 1.3 - Modul 3.3

Guru merancang dan mengimplementasikan visi yang berpihak pada murid melalui berbagai prakarsa perubahan.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru harus mampu mewujudkan berbagai prakarsa perubahan tersebut secara kolaboratif melalui program denga tahapan BAGJA untuk menumbuhkan kepemimpinan murid sehingga bisa berdampak positif pada murid.

 

Modul 1.4 - Modul 3.3

Budaya positif disekolah adalah nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak poda murid agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan tanggung jawab guru harus berupaya mengoptimalkan potensi budaya positif yang ada dalam pengelola program sehingga bisa berdampak positif pada murid.

 

Modul 2.1 - Modul 3.3

Pembelajaran berdiferensiasi adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar murid (minat, kesiapan, dan profil belajar murid) kebutuhan belajar murid ini harus menjadi dasar dalam menumbuhkan kepemimpinan murid melalui program yang berdampak positif pada murid.

 

Modul 2.2 - Modul 3.3

Pembelajaran sosial emosional memberikan pondasi yang kuat bogi guru dan murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan, termasuk kesejahteraan psikologis (well being) secara optimal dalam mengelola program guru harus berupaya sosial mengintegrasikan pembelajaran emosional dalam prosesnya agar dapat terwujud kesadaran penuh sehingga bisa berdampak positif bagi murid.

 

Modul 2.3 - Modul 3.3

Coaching adalah proses yang memberdayakan.

Coaching merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya.

Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya.

Coaching menjadi strategi yang tepat untuk memberdayakan murid dalam melaksanakan program yang menumbuhkan kepemimpinan murid sehingga bisa berdampak positif.

 

Modul 3.1 - Modul 3.3

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan dengan memahami 4 paradigma, menerapkan 3 prinsip., melakukan 7 tahapan pengambilan dan pengujian keputusan dengan mendasarkan pada nilai-nilai kebajikan, keberpihakan pada murid dan bertanggung jawab.

Ketika dalam melakukan pengelolaan program, guru dihadapkan pada situasi bujukan moral dan dilema etika, guru akan mampu mengambil keputusan  berdasarkan nilai-nilai kebajikan sehingga program terlaksana.

 

Modul 3.2 - Modul 3.3

Dalam pengelolaan sumber daya pendekatan yang di gunakan adalah berbasis aset/kekuatan ada 7 modal utama yang dimiliki sekolah yang dapat diidentifikasi dipetakan dan dimanfaatkan kekuatannya, yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan dan modal finansial.

Dengan memanfaatkan kekuatan yang ada pada 7 modal utama sekolah, kita dapat merencanakan dan melaksanakan program yang berdampak positif pada murid secara optimal.

 

4.     Setelah melihat keterkaitan antar modul ini dengan modul-modul lainnya, Jelaskan persfektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

 

Program yang berdampak positif pada murid adalah inisiasi dan dan pengelolaan sekolah yang melibatkan kepemimpinan murid (student agency) dengan memberikan ruang dan mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan. Akhirnya terwujudkan rasa bahagia dan sejahtera (well-being) dan budaya positif di sekolah. Kodrat anak yang memiliki ragam potensi dan bakat dapat tergali dan dituntun menuju kepada kebahagian yang setinggi-tingginya. Mengenali program atau kegiatan sekolah dengan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi evaluasi dilakukan secara kolaboratif dan memberdayakan aset/kekuatan sumber daya yang dimiliki sekolah. Akhirnya dampak positif pada murid sebagaimana yang diharapkan terpenuhi secara menyeluruh.

Perencanaan program dilaksanakan secara kolaboratif berdasarkan kebutuhan murid dengan mewujudkan lingkungan karakteristik yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid didukung sumber daya, aset, modal, potensi, kekuatan yang dimiliki sekolah melalui prakarsa perubahan dengan paradigma inkuiri apresiatif BAGJA, memberikan ruang murid pada suara, pilihan dan kepemilikan.

Pelaksanaan program atau kegiatan ini memberdayakan murid untuk menjadi pemimpin dalam proses belajarnya sendiri. Murid mampu mempromosikan suara, pilihan, kepemilikan sendiri melalui proses yang memerdekakan sehingga murid mampu menjadi agen perubahan dan guru menjadi mitra belajar murid dengan menuntun dan memberikan umpan balik atas capaian perkembangan belajar murid.

Evaluasi terhadap program atau kegiatan ini maka guru dan murid berkolaboratif melakukan penilaian, refleksi evaluasi secara menyeluruh, sistematism, berkala dan berkelanjutan untuk mengukur seberapa efektif dampak positif yang diharapkan muncul. Kegiatan reflektif evaluasi untuk mengetahui apakah program atau kegiatan sudah efektif memenuhi tujuan yang diharapkan dan apakah program atau kegiatan telah mampu menumbuhkembangkan kepemimpian murid (suara, pilihan, kepemilikan).

 


Channel Education

Minggu, 17 November 2024

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 10


JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 10

MODUL 3.3 

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

 

OLEH

YUSEA GITARIA

CGP ANGKATAN 11

SMA NEGERI 14 TANGERANG

 

 

Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…


Selamat datang dan selamat bertemu Kembali Bapak dan Ibu Sahabat Guru Penggerak di Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Angakatan 11. Pada kesempatan kali ini saya akan merefleksi kegiatan saya selama pembelajaran di modul 3.3 tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid.

 

Pada Jurnal Refleksi Modul 3.3 ini saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu:

1.      Fact (Peristiwa)

2.      Feeling (Perasaan)

3.      Finding (Pembelajaran)

4.      Future (Rencana Tindak Lanjut)

Bagaimana jabaran jurnal refleksi yang saya buat pada Modul 3.3  tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid, ayo kita simak penjabaranya berikut ini,

 

1.             Fact (Peristiwa)

 

Sahabat Guru Penggerak Pembelajaran Modul 3.3  tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid adalah mempelajari bagaimana seorang pemimppin pembelajar membuat sebuah program dengan melibatkan murid dan berpihak kepada murid serta memberikan dampak positif bagi murid.

 

Seperti biasa tahapan belajar mandiri pada pendidikan calon guru penggerak ini adalah dengan tahapan MERDEKA yaitu, Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata. Di Modul 3.3 ini saya tetap bersemangat dalam berusaha memahami dan menghadirkan diri dalam melakukan kegiatan mulai dari Mulai diri sampai kepada eksplorasi konsep, dan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok serta presentasi di Ruang Kolaborasi serta semakin paham tentang materi ini pada Elaborasi Pemahaman..

 

Pada Modul 3.3  sama seperti modul sebelumnya tugas mandiri yang sudah dikerjakan dikumpulkan di link lms (Learning Management System) Platform Merdeka Mengajar. Saat awal ada tes awal dan kegiatan pemantik serta ada pembelajaran melalui video yang memberikan pemahaman bagaimana setiap CGP nantinya bisa membuat sebiah Program yang Berdampak Positif pada Murid.

 

Pada tahapan Mudai dari Diri, tujuan pembelajaran khususnya adalah CGP melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar di masa lalu untuk  menyimpulkan apa yang dimaksud dengan  program yang berdampak pada murid. Pada bagian ini saya menceritakan tentang pengalaman saya saat masih duduk di bangku SMA kelas 2 A-1, Kelas Fisika.

 

Pada tahapan ini saya jadi terkenang saat itu dan kenangan itu masih melekat sampai sekarang. Dalam kehidupan sekarang sejak saya menjadi guru saya selalu berusaha memposisikan merid seperti bahagianya saya saat menjadi murid. Guru yang menjadi idola saya selalu saya ingat dan kenang dan apa yang sudah diberikan kepada saya selalu menjadi inspirasi saya. Ini adalah contoh bahwa program tersebut berdampak positif pada murid.

 

Ada pengetahuan baru yang saya bisa ambil sebagai pembelajaran, pada ekplorasi konsep tujuan pembelajarannya adalah Melalui kegiatan membaca konsep, diskusi, dan refleksi, CGP dapat mengkonstruksi pemahaman mereka tentang:

satu,  kepemimpinan murid (students agency) dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila,

dua, suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid dalam konsep kepemimpinan murid,

tiga, lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid,

empat, pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.

 

Pada tahapan ini saya jadi bisa memahami bahwa cara membuat program yang berdampak positif pada murid murid itu ada menggunakan diagram Y yaitu suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership). Dimana dengan mempelajari ketiga tahap tersebut program menjadi lebih berdampak positif pada murid.

 

Tugas mandiri yang diberikan dalam setiap modul sangat memberikan efek yang positif dalam diri saya sebagai Guru pada umumnya dan sebagai Calon Guru Penggerak pada khususnya. Ada pengalaman belajar yang saya dapatkan dalam Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator yaitu, bu Yunita Mulyandari yaitu dengan membagi kelompok per pengajar praktik berjumlah 5 orang untuk berdiskusi membuat sebuah program.  Kebetulan program yang dipilih teman-teman dalam kelompok adalah program di sekolah saya tentang pemilihan ketua OSIS. Setelah kami berdiskusi mandiri melalui ruang zoom meeting dan ruang chat, selanjutnya kami presentasikan pada Rukol Sesi 2.

 

Saya sangat senang dengan pembelajaran di Modul 3.3  tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid ini, karena saya banyak mendapat pengalaman belajar yang luar biasa, baik dari materi yang ada maupun dari pengalaman belajar saat latihan dan praktik di Ruang Kolaborasi.  

 

Tantangan yang saya hadapi pada modul ini adalah menata perasaan dan memposisikan diri menjadi seorang pemimpin pembelajar itu tidak mudah, karena kita akan memberikan pembelajaran kepemimpinan kepada murid memlalui sebuah program yang berdampak pada murid dan berkembang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.

 

Modul 3.3 ini adalah modul terakhir pada Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 11 ini yang nanti akan diakhiri dengan Demonstrasi Kontekstual Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata. Diakhir nanti kami akan mengikuti Lokarya  5, 6 dan 7 untuk gelar karya.

 

Saya sangat senang berawal dari saya kurang yakin saya bisa menjalani apa yang ada di dalam program tetapi ini sangat berdampak positif kepada saya sebagai peserta PGP.

 

2.       Feeling (Perasaan)

 

Perasaan saya saat belajar di pembelajaran Modul 3.3  ini sangat  senang dalam mengerjakan tugas-tugas mandiri pada ini  tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid, walau padat tetapi saya mengerjakannya dengan senang. Seperti biasa saya selalu menggunakan media sosial youtube dan blog pribadi saya dalam meng-upload semua tugas mandiri sebelum diunggah di kolom lms.

 

Saya sangat berharap materi di modul ini  ini dapat saya terapkan sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Pembuatan Program yang Berdampak Positif pada Murid di Sekolah saya , agar bisa selalu berpihak kepada murid. Sehingga terciptalah kondisi dan suasana belajar yang diimpikan murid serta memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan pada murid-murid saya, insya Allah.

 

Di dalam diskusi kelompok sebelum sesi ruang kolaborasi sesi 1, kami berdiskusi di ruang zoom meeting pribadi. Saya ketiduran saat teman-teman sedang zoom meeting karena kelelahan, tetapi saya aktif di ruang chat dalam berdiskusi. Komunikasi positif antara teman tetap terjalin dengan baik saat berdiskusi di ruang kolaborasi sei 1 dan sangat membantu saya dalam berkolaborasi menyelesaikan tugas kelompok tersebut.

 

Saya senang saya menjadi bertambah pengetahuannya dengan melihat program yang sudah dilaksanakan di sekolah saya dan memdapatkan apresiasi serta beberapa masukan dari teman-teman kelompok 1 tentang program tersebut. Setelah itu dengan mengikuti penguatan di elaborasi pemahaman konsep saya menjadi lebih memahami terkait materi di Modul 3.3 ini.

 

3.        Finding (Pembelajaran)

 

Pada pembelajaran di Modul 3.3 ini saya mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara membuat sebuah program yang berdampak positif pada murid sampai menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan. Saya mendapatkan pengalaman bahwa membuat program itu harus ada memperhatikan Suara (Voice) dimana kita memberikan kesempatan kepada siswa memberikan ide atau gagasannya terkait program yang akan dilaksanakan atau program yang sudah terjadwal. Setelah memeraka mengemukakan idenya tentang program, ada tahapan Pilihan (Choice). Pada tahapan ini murid diberikan kesempatan untuk memilih peran mereka dalam program tersebut sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka, sehingga nantinya mereka akan merasa memiliki bahwa program ini bersahabat buata mereka dan memang program ini untuk mereka untuk memberikan pengalaman belajar yang berdampak positif, Merasa Memiliki (Ownership).

 

Selain dari itu kita juga harus memperhatikan Prinsip Lingkungan yang akan dikembangkan pada kegiatan dalam program tersebut. Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan di mana guru, sekolah, orangtua, dan komunitas secara sadar mengembangkan wellbeing atau kesejahteraan diri murid-muridnya secara optimal. Prinsip Lingkungan yang dapat dikembangkan ada tujuh pilihan menyadur dari apa yang disampaikan oleh Noble.

 

Dengan metode Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid ini saya akan selalu berusaha melakukan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, dengan berpatokan pada filosofi dari Ki Hajar Dewantara melalui program yang berdampak positif pada murid. 

 

4.       Future

 

Setelah belajar di Modul 3.3  tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid ini, insya Allah saya akan lebih fokus dalam mengembangkan peran saya sebagai pemimpin pembelajaran dengan menggali terus ide-ide tentang materi di Modul 3.3 ini tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid. Saya akan terus mengasah kemampuan dan keterampilan saya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran sebagai seorang guru, pemimpin pembelajaran bagaimana membuat program yang mampu berdampak positif pada murid dalam setiap pembelajaran saya nantinya dan selalu berpihak kepada murid.

 

Semoga dalam waktu dekat ini saya akan membuat sebuah program dalam pembelajaran yang nantinya akan berdampak positif kepada murid, secara khusus agar saya bisa menerapkan materi pembelajaran pada Modul 3.3 ini, agar terciptanya suasana dan lingkungan belajar yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan.

 

Demikianlah refleksi saya kali terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf bila ada kata yang kurang sesuai.

 

Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…

 


Channel Education

Sabtu, 02 November 2024

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 9



JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 9

MODUL 3.2  PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

YUSEA GITARIA

CGP ANGKATAN 11

SMA NEGERI 14 TANGERANG

 

 

Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…


Selamat dating dan selamat bertemu Kembali Bapak dan Ibu Sahabat Guru Penggerak di Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Angakatan 11. Pada kesempatan kali ini saya akan merefleksi kegiatan saya selama pembelajaran di modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya.

 

Pada Jurnal Refleksi Modul 3.2 ini saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu:

1.      Fact (Peristiwa)

2.      Feeling (Perasaan)

3.      Finding (Pembelajaran)

4.      Future (Rencana Tindak Lanjut)

Bagaiana jabaran jurnal refleksi yang saya buat pada modul 3.2  tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, ayo kita perhatikan penjelasan berikut ini

 

1.             Fact (Peristiwa)

 

Sahabat Guru Penggerak Pembelajaran Modul 3.2  tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah mempelajari bagaiman memaksimalkan sumber daya yang ada di sekolah untuk dikelola oleh seorang Pemimpin, dalam hal ini adalah kepala sekolah.

 

Seperti biasa tahapan belajar mandiri adalah dengan MERDEKA yaitu, Mulai diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata. Di modul 3.2 ini saya tetap bersemangat dalam berusaha memahami dan menghadirkan diri dalam melakukan kegiatan mulai dari Mulai diri sampai kepada eksplorasi konsep.

 

Pada modul 3.2  semua tugas yang sudah dikerjakan dikumpulkan di link lms (Learning Management System) Platform Merdeka Mengajar. Saat awal ada tes awal dan kegiatan pemantik serta ada pembelajaran yang memahami bagaimana memaksimalkan potensi atau sumber daya yang ada dengan melihat kekuatan dari sumber daya atau aset tersebut, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih optimal.Tugas mandiri adalah tugas diskusi di ruang kolaborasi, dengan berkelompok bersama beberapa CGP lain kami berdiskusi untuk memetakan aset atau modal utama yang tersedia di sekolah masing-masing sesuai dengan jenjangnya.

 

Ada pengetahuan baru yang saya bisa ambil sebagai pembelajaran, dengan berdiskusi membuat saya menjadi mengerti bahwa aset atau sumber daya di sekolah itu ternyata ada banyak, terdiri dari tujuh bagian yaitu, modal manusia, modal fisik, modal lingkungan atau alam, modal sosial, modal politik, modal finansial dan modal agama dan budaya. Semua termasuk di dalam ekosistem sekolah yang saling berikatan dan menguatkan.

 

Tugas mandiri yang diberikan dalam setiap modul sangat memberikan efek yang positif dalam diri saya sebagai Guru pada umumnya dan sebagai Calon Guru Penggerak pada khususnya. Ada pengalaman belajar yang saya dapatkan dalam Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator yaitu, bu Yunita Mulyandari yaitu dengan membagi kelompok untuk berdiskusi, kebetulan saya masuk ke dalam kelompok dengan tiga jenjang yaitu ada jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Yang kemudian hasil diskusi kami dalam beberapa hari secara mandiri, kami presentasikan pada Rukol Sesi 2.

 

Saya sangat senang dengan pembelajaran di modul 3.2  tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya ini, karena saya banyak mendapat pengalaman belajar yang luar biasa, baik dari materi yang ada maupun dari pengalaman belajar saat latihan dan praktik di Ruang Kolaborasi.  

 

Tantangan yang saya hadapi pada modul ini adalah menata perasaan dan memposisikan diri menjadi seorang pemimpin pembelajar itu tidak mudah, karena kita akan mengendalikan ekosistem yang harus berkembang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.

 

Kami pun mengerjakan tugas mandiri berupa Demontrasi Kontekstual dengan menganalisis video yang ad di dalam lms. Membahas dan menganalisis tentang Pengelolaan Sumber Daya sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Dari tugas mandiri ini saya banyak mendapatkan pengalaman belajar tentang pembelajaran yang berpihak kepada murid dengan mengoptimalkan kekuatan sumber daya alam yang ada.

 

Setelah itu saya pun mengikuti seminar pada elaborasi pemahaman konsep yang menambah wawasan terkait pengetahuan di materi modul 3.2 ini.

 

2.       Feeling (Perasaan)

 

Perasaan saya saat pembelajaran di modul 3.2  ini sangat  senang dalam mengerjakan tugas-tugas mandiri pada modul 3.2  tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya ini, walau padat dan berdekatan tetapi saya mengerjakannya dengan senang. Seperti biasa saya selalu menggunakan media sosial youtube dan blog pribadi saya dalam meng-upload semua tugas mandiri sebelum diunggah di kolom lms.

 

Saya sangat berharap materi di modul ini  ini dapat saya terapkan sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya, agar bisa selalu berpihak kepada murid. Sehingga terciptalah kondisi dan suasana belajar yang diimpikan murid.

 

Di dalam diskusi kelompok setelah sesi ruang kolaborasi sesi 1 berakhir, kami melanjutkan kegiatannya di kolom chat, dengan mengungkapkan masing-masing kekuatan di sekolahnya baik di SD, SMP maupun di SMA. Komunikasi positif antara teman tetap terjalin dengan baik dan sangat membantu saya dalam berkolaborasi menyelesaikan tugas kelompok tersebut.

 

Saya senang saya menjadi bertambah pengetahuannya dengan melihat kekuatan dari sekolah teman-teman yang berbagai jenjang. Setelah itu dengan mengikuti penguatan di elaborasi pemahaman konsep saya menjadi lebih memahami terkait materi di modul 3.2 ini.

 

3.        Finding (Pembelajaran)

 

Pada pembelajaran di modul 3.2 ini saya mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara mengelola aset atau modal yang ada dalam ekosistem di sekolah, terutama di dalam kelas sebagai ekosistem yang lebih sederhana. Di dalam ekosistem itu adalah terdapat unsur biotik, yang terdiri dari mahluk hidup; ada unsur abiotik, yang terdiri dari benda mati dan ada lingkungan.

 

Di dalam modul ini kita diberikan gambaran bagaimana cara menemukan ide positif dalam mengelola semua modal yang ada dalam ekosistem tersebut, dengan melihat kekuatan yang ada sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa. Seperti modal manusia yang merupakan unsur biotik di dalam kelas, ada gurunya yang memiliki ide yang berinovasi ada murid kelas yang kreatif dan menyenangkan serta ada kepala sekolah yang mendukung kegiatan. Dengan memaksimalkan potensi yang ada misalnya ruang kelas, kursi dan meja belajar serta memanfaatkan lingkungan di luar kelas bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

 

Dengan metode Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya ini saya akan selalu berusaha melakukan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, dengan berpatokan pada filosofi dari Ki Hajar Dewantara. 

 

4.       Future

 

Setelah belajar di modul 3.2  tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya ini, insya Allah saya akan lebih fokus dalam mengembangkan peran saya sebagai pemimpin pembelajaran dengan menggali terus ide-ide tentang materi di modul 3.2 ini tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Saya akan terus mengasah kemampuan dan keterampilan saya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran sebagai seorang pemimpin pembelajaran bagaimana mengelola sumber daya dengan bersinergi dan berkolaborasi kepada pihak-pihak yang berkaitan agar terwujud pembelajaran yang selalu berpihak kepada murid pada setiap pembelajaran.

 

Semoga dalam waktu dekat ini saya akan menerapkan dan memetakan sumber daya yang ada di dalam ekosistem sekolah secara umum dan ekosistem di kelas, secara khusus agar saya bisa menerapkan materi pembelajaran pada modul 3.2 ini, agar terciptanya suasana yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan.

 

Demikianlah refleksi saya kali terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf bila ada kata yang kurang sesuai.

 

Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…




Channel Education

POSTING BEFORE