KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA
MURID
Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai hal.
Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan
sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar
melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu. Sesuatu itu tampaknya jelas bagi
mereka setelah beberapa saat. Itu karena mereka dapat mengkoneksikan pengalaman
yang mereka miliki dan mensintesis hal-hal baru.”
-Steve Jobs-
TUJUAN PEMBELAJARAN
CGP dapat melakukan koneksi antar materi yang telah
dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang
program sekolah yang berdampak pada murid.
Pertanyaan Refleksi
1. Bagaimana perasaan Anda setelah
mempelajari modul ini?
2. Apa intisari yang Anda dapatkan
dari modul ini?
3. Apa keterkaitan yang dapat Anda
lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?
4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya
jelaskan perspektif Anda tentang program yang berdampak
positif pada murid.
Bagaimana seharusnya program- program atau kegiatan
sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program
tersebut dapat berdampak
positif pada murid?
Jawaban Pertanyaan Refleksi
1. Bagaimana
perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?
·
Saya sangat senang dan
antusias mempelajari materi pengelolaan program yang berdampak positif pada
murid karena mampu menumbuhkan kepemimpinan murid / Student Agency lewat suara,
pilihan dan kepemilikan.
·
Dalam mengaplikasikan modul
3.3 saya sudah melakukan kesepakan bersama murid tentang hal apa yang ingin
mereka lakukan.
·
Mempelajari modul ini
memberikan pengalaman baru untuk saya untuk membuat suatu program yang digemari
dan dibutuhkan murid serta berguna untuk membentuk karakter murid menuju profil
pelajar pancasila.
·
Dengan mempelajari modul ini
saya semakin menguasai kompetensi guru penggerak terutama kompetensi
pengembangan diri dan orang lain.
2. Apa
intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
·
Students Agency
Student
agency yaitu ketika murid. mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri,
membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini mengajukan pertanyaan, dan
mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas
belajar.
Mereka
juga mampu mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain dan melakukan
tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya kepemimpinan murid sebenarnya
berakar kepada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk
secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia sekitar mereka.
Kepemimpinan
murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan melakukan
refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan.
• Menumbuh kembangkan kepemimpinan murid
Tugas
guru dalam menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu sebagai mitra dan
menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki:
o Suara (voice) adalah pandangan atau perhatian gagasan yang diekspresikan
oleh murid melalui partisipasi aktif mereka dikelas, sekolah, komunitas dan
sistem pendidikan mereka.
o Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk
memilih
kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial lingkungan dan pembelajaran.
o Kepemilikan (ownership) adalah rasa keterhubungan, keterlibatan
aktif dan
investasi pribadi seseorang murid dalam proses belajar.
• Kepemimpinan murid sebagai
profil pelajar pancasila
Upaya
menumbuh kembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan
kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya yang kemudian
diharapkan dapat mewujudkan profil pelajar pancasila dalam dirinya.
Dengan
menumbuh kembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya
sedang membangun karakter yang:
o Beriman,
bertakwa dan berakhlak mulia.
o Gotong royong
o Berkebinekaan global.
o Mandiri
o Kreatif
o Bernalar Kritis
3. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan
modul-modul sebelumnya?
Modul
1.1 - Modul 3.3
Filosofi
KHD menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat
Seorang
pendidik dalam menuntun murid harus mampu memfasilitasi tumbuh kembang kodrat
anak melalui berbagai program yang memerdekakan dan mampu memberikan dampak
positif bagi murid dan menumbuhkan profil pelajar pancasila.
Modul
1.2 - Modul 3.3
Seorang
guru penggerak memiliki nilai (berpihak pada murid, inovatif, reflektif,
mandiri dan kolaboratif) dan perannya sebagai pemimpin pembelajaran harus
mampu menjadi pemimpin perubahan menumbuhkan kepemimpinan untuk
murid melalui pengelolaan program yang berdampak positif bagi murid.
Modul
1.3 - Modul 3.3
Guru merancang dan mengimplementasikan visi yang berpihak
pada murid melalui berbagai prakarsa perubahan.
Sebagai
seorang pemimpin pembelajaran, guru harus mampu mewujudkan berbagai prakarsa
perubahan tersebut secara kolaboratif melalui program denga tahapan BAGJA untuk
menumbuhkan kepemimpinan murid sehingga bisa berdampak positif pada murid.
Modul
1.4 - Modul 3.3
Budaya
positif disekolah adalah nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang
berpihak poda murid agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis,
penuh hormat dan tanggung jawab guru harus berupaya mengoptimalkan potensi
budaya positif yang ada dalam pengelola program sehingga bisa berdampak positif
pada murid.
Modul
2.1 - Modul 3.3
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar murid (minat,
kesiapan, dan profil belajar murid) kebutuhan belajar murid ini harus menjadi
dasar dalam menumbuhkan kepemimpinan murid melalui program yang berdampak
positif pada murid.
Modul
2.2 - Modul 3.3
Pembelajaran
sosial emosional memberikan pondasi yang kuat bogi guru dan murid untuk dapat
sukses dalam berbagai area kehidupan, termasuk kesejahteraan psikologis (well
being) secara optimal dalam mengelola program guru harus berupaya
sosial mengintegrasikan pembelajaran emosional dalam prosesnya agar dapat
terwujud kesadaran penuh sehingga bisa berdampak positif bagi murid.
Modul
2.3 - Modul 3.3
Coaching
adalah proses yang memberdayakan.
Coaching
merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya.
Coaching
lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya.
Coaching menjadi strategi yang tepat untuk memberdayakan
murid dalam melaksanakan program yang menumbuhkan kepemimpinan murid sehingga
bisa berdampak positif.
Modul
3.1 - Modul 3.3
Seorang
pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan dengan memahami 4
paradigma, menerapkan 3 prinsip., melakukan 7 tahapan pengambilan dan pengujian
keputusan dengan mendasarkan pada nilai-nilai kebajikan, keberpihakan pada
murid dan bertanggung jawab.
Ketika
dalam melakukan pengelolaan program, guru dihadapkan pada situasi bujukan moral
dan dilema etika, guru akan mampu mengambil keputusan berdasarkan
nilai-nilai kebajikan sehingga program terlaksana.
Modul
3.2 - Modul 3.3
Dalam
pengelolaan sumber daya pendekatan yang di gunakan adalah berbasis
aset/kekuatan ada 7 modal utama yang dimiliki sekolah yang dapat diidentifikasi
dipetakan dan dimanfaatkan kekuatannya, yaitu modal manusia, modal sosial,
modal politik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan dan modal
finansial.
Dengan
memanfaatkan kekuatan yang ada pada 7 modal utama sekolah, kita dapat
merencanakan dan melaksanakan program yang berdampak positif pada murid secara
optimal.
4.
Setelah melihat keterkaitan antar modul ini dengan
modul-modul lainnya, Jelaskan persfektif Anda tentang program yang berdampak
positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah
harus direncanakan dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak
positif pada murid?
Program
yang berdampak positif pada murid adalah inisiasi dan dan pengelolaan sekolah
yang melibatkan kepemimpinan murid (student agency) dengan memberikan
ruang dan mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan. Akhirnya terwujudkan
rasa bahagia dan sejahtera (well-being) dan budaya positif di sekolah.
Kodrat anak yang memiliki ragam potensi dan bakat dapat tergali dan dituntun
menuju kepada kebahagian yang setinggi-tingginya. Mengenali program atau
kegiatan sekolah dengan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi evaluasi dilakukan
secara kolaboratif dan memberdayakan aset/kekuatan sumber daya yang dimiliki
sekolah. Akhirnya dampak positif pada murid sebagaimana yang diharapkan
terpenuhi secara menyeluruh.
Perencanaan
program dilaksanakan secara kolaboratif berdasarkan kebutuhan murid dengan
mewujudkan lingkungan karakteristik yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
didukung sumber daya, aset, modal, potensi, kekuatan yang dimiliki sekolah
melalui prakarsa perubahan dengan paradigma inkuiri apresiatif BAGJA,
memberikan ruang murid pada suara, pilihan dan kepemilikan.
Pelaksanaan
program atau kegiatan ini memberdayakan murid untuk menjadi pemimpin dalam
proses belajarnya sendiri. Murid mampu mempromosikan suara, pilihan,
kepemilikan sendiri melalui proses yang memerdekakan sehingga murid mampu
menjadi agen perubahan dan guru menjadi mitra belajar murid dengan menuntun dan
memberikan umpan balik atas capaian perkembangan belajar murid.
Evaluasi
terhadap program atau kegiatan ini maka guru dan murid berkolaboratif melakukan
penilaian, refleksi evaluasi secara menyeluruh, sistematism, berkala dan
berkelanjutan untuk mengukur seberapa efektif dampak positif yang diharapkan
muncul. Kegiatan reflektif evaluasi untuk mengetahui apakah program atau
kegiatan sudah efektif memenuhi tujuan yang diharapkan dan apakah program atau
kegiatan telah mampu menumbuhkembangkan kepemimpian murid (suara, pilihan,
kepemilikan).