Pembelajaran 4
PUEBI DAN ONOMATOPE DALAM CERPEN
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
- 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?Dia membaca buku.Kita harus bekerja keras.Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
- 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah,Dewi Sartika,Halim Perdanakusumah,Wage Rudolf Supratman,Jenderal Kancil,Dewa Pedang,Alessandro Volta,André-Marie Ampère,Mujair,Rudolf Diesel
Catatan:
- Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya: ikan mujair, mesin diesel, 5 ampere, 10 volt
- Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini, Siti Fatimah binti Salim, Indani boru Sitanggang, Charles Adriaan van Ophuijsen, Ayam Jantan dari Timur, Mutiara dari Selatan
- 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.“Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”
- 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam AlquranKristen AlkitabHindu WedaAllah TuhanAllah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan
bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
- 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan HasanuddinMahaputra YaminHaji Agus SalimImam HambaliNabi IbrahimRaden Ajeng KartiniDoktor Mohammad HattaAgung PermanaSarjana Hukum IrwansyahMagister Humaniora
- 5. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.Semoga berbahagia, Sultan.Terima kasih, Kiai.Selamat pagi, Dokter.Silakan duduk, Prof.Mohon izin, Jenderal
- 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam MalikPerdana Menteri NehruProfesor SupomoLaksamana Muda Udara Husein SastranegaraProklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan KebudayaanGubernur Papua Barat
- 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Dani bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaankata asingkeinggris-inggrisankejawa-jawaan
- 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriahtarikh Masehibulan Agustusbulan Maulidhari Jumathari Galunganhari Lebaranhari Natal
- 8. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia AfrikaPerang Dunia IIProklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
- 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
JakartaAsia TenggaraPulau MiangasAmerika SerikatBukit Barisan Jawa BaratDataran Tinggi DiengDanau TobaJalan SulawesiGunung SemeruNgarai SianokJazirah ArabSelat LombokLembah BaliemSungai MusiPegunungan HimalayaTeluk BenggalaTanjung HarapanTerusan SuezKecamatan CicadasGang KelinciKelurahan Rawamangun
Catatan:
- (1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke telukmandi di sungaimenyeberangi selatberenang di danau
- (2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)kacang bogor (Voandzeia subterranea)nangka belanda (Anona muricata)petai cina (Leucaena glauca)
- Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
- 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik IndonesiaMajelis Permusyawaratan Rakyat Republik IndonesiaIkatan Ahli Kesehatan Masyarakat IndonesiaPerserikatan Bangsa-BangsaKitab Undang-Undang Hukum Pidana
- 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
- 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singka- tan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukumM.Hum. magister humanioraM.Si. magister sainsK.H. kiai hajiHj. hajahMgr. monseigneurPdt. pendetaDg. daengDt. datukR.A. raden ayuSt. sutanTb. tubagusDr. doktorProf. profesorTn. tuanNy. nyonyaSdr. saudara
- 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.Surat Saudara telah kami terima dengan baik.“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
- (1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
- (2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?Siapa nama Anda?
KATA DEPAN (Preposisi)
Aturan yang pertama dari penulisan kata depan yaitu terkait penggunaan nama tempat. Sebuah kata depan diketahui memiliki sebuah fungsi yang dapat digunakan sebagai penunjuk tempat atau lokasi. Beberapa kata depan yang biasa digunakan untuk menyatakan tempat yaitu, di, ke, dari, dan lain seterusnya.Hal yang perlu diperhatikan yaitu apabila kata depan digunakan sebagai penunjuk tempat, maka kata depan yang ditambahkan sebelum jenis kata lainnya dapat ditulis secara terpisah dengan menggunakan spasi.Contoh penulisan kata depan untuk menyatakan tempat, yaitu:
- Ika lahir di Bandung.
- Ani sudah berangkat ke sekolah.
- Fahri pulang dari Aceh dan berangkat besok malam.
Aturan penulisan berikutnya untuk kata depan atau preposisi yaitu apabila memiliki fungsi sebagai imbuhan. Sebuah kata depan yang digunakan sebagai imbuhan bisa disambung dengan kata berikutnya. Beberapa kata depan tersebut yaitu kata di-, ke-, dan dari-.Contoh penulisan kata depan jika menjadi imbuhan, adalah:
- Kakak punya baju baru yang dibeli dari pasar.
- Lebih baik terlambat daripada tidak melakukan apapun sama sekali.
- Fahri telah berusaha melepas tali itu untuk kesekian kalinya, namun belum juga berhasil.
Kata imbuhan berdasarkan posisinya ini terbagi menjadi empat, antara lain prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan) dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran). Setiap posisi kata imbuhan ini akan memberikan makna yang berbeda.
- Prefiks (Awalan)
Prefiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di awal kata dasar, seperti meng-, ter-, ber-, ke-, per-, peng-, meng-, memper- dan lainnya.
Contoh imbuhan awalan, meliputi beranak, pengerat, melamar, tertutup, dibaca, serumah dan lainnya.
- Sufiks (Akhiran)
Sufiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di akhir kata dasar, seperti -an, -kan, -nya dan -i.Contoh imbuhan akhiran, timbangan, panaskan, beresi, bajunya, lamaran dan lainnya.
- Infiks (Sisipan)
Infiks adalah imbuhan yang letaknya disisipkan di tengah kata dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er- dan -eh-.Contoh imbuhan sisipan, meliputi melaju, temali, seruling dan lainnya.
- Konfiks (Gabungan awalan dan akhiran)
Konfiks adalah imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata dasar dan biasanya juga disebut simulfiks, seperti ke-an, per-an, ber-an, di-i, di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, me-kan.Contoh imbuhan konfiks, meliputi ketakutan, perkotaan, seandainya, berduaan, dan lainnya.
Catatan
Untuk menuliskan kata ganti persona seperti -ku, -mu, dan -nya, penulisannya tidak boleh terpisah.
Aturan penulisan yang selanjutnya adalah kata depan yang digunakan pada bagian judul dari sebuah tulisan. Setelah disesuaikan dengan dua aturan sebelumnya, kata depan yang memiliki fungsi sebagai imbuhan atau penghubung pada setiap kata yang ada di bagian judul berarti ditulis dengan menggunakan huruf kecil.
Contoh:
Senja di Palimanan
ONOMATOPE
Mengutip dari buku Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya) (2020) karya Yusri dan Mantasiah R., onomatope sering juga disebut tiruan bunyi. Onomatope adalah pemberian nama pada suatu kata yang didasarkan pada bunyinya.
Istilah onomatope berasal dari bahasa Yunani, berarti kata atau sekumpulan kata yang bunyinya mirip atau menyerupai sumber aslinya. Bunyi dalam onomatope bisa terinspirasi dari suara hewan, manusia, atau lainnya.Menurut Aceng Ruhendi Saifullah dalam buku Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna (2018), tiap bahasa memiliki onomatope yang berbeda. Onomatope atau tiruan bunyi ini diambil dari bahasa yang sudah terdengar akrab di lingkungan masyarakat.
Minum: gluk, gluk, gluk
Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak
Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak
Jatuh ke dalam air: Byur, jebur, plung (jika yang jatuh adalah benda)
Menggunting: kres, kres, kres
Meninju: Buk, dhuak
Menyobek kertas: srek, srek
Meledak: bum!
Jatuh dengan keras: gedebuk! Gedebum!
Barang pecah: Prang!
Kaleng tertendang: Klontang!
Menembak: Dor!
Menyeruput: Srup, srup
Mengayun tongkat: Syuut, syuut.
Menumpuk barang: Bruk, bruk.
Batuk: Uhuk, uhuk.
Bersin: Hatsyi! Hatsyi!
Kunci diputar: Klik.
Menusuk dengan pisau: Jleb.
Perut keroncongan: Kruk, kruk.
Kain dirobek: Breet, breeet.
Menggigit makanan renyah: Kriuuk.Jam dinding kuno: Tik tok.Pohon bambu tertiup angin: Keriang keriutKetukan di pintu: Tok tok tok.
Sepatu hak tinggi di lantai: Tuk tuk tuk.Air menetes: Tes tes tes.
Kring .... Suara teleponPlak!!! Menyatakan tamparanHiks ... Hiks ... Suara menangis
Untuk onomatope sebaiknya digunakan seperlunya saja. Bahkan bila menggunakan teknik showing dalam penulisannya, itu lebih baik.
Contoh :
Kring .... Suara telepon terdengar dari ruang tengah.
Suara telepon berdering dari ruang tengah. Lusi yang sedang memasak segera berlari ke ruang tengah dan mengangkat telepon yang berdering sudah sejak lama.
ELIPSIS
Elipsis adalan pelesapan kata atau kalimat yang penggunaannya telah diatur dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI). Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014), tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan.
Berikut adalah cara menuliskan tanda elipsis dengan benar:
1) Satu …, dua …, tiga!2) Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket.3) Semua warga negara harus mau membayar ….4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ….a. 1928 c. 1965 b. 1945 d. 1972
Contoh pada nomor 3 dan 4 adalah contoh elipsis di akhir kalimat, karena diakhir kalimat maka diberi tanda titik pertanda berhenti.
ANTOLOGI
Pengertian antologi secara harfiah, berasal dari bahasa Yunani yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Pengertian antologi adalah karangan bunga atau bunga. Sehingga, isi dari buku antologi adalah kumpulan-kumpulan karya sastra.Pada mulanya, definisi antologi hanya mencakup kumpulan puisi saja, termasuk pantun dan syair yang dicetak dalam satu volume buku. Akan tetapi, antologi juga dapat berarti kumpulan karya-karya sastra jenis lain.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:77) mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Itu berarti bahwa antologi dapat berasal dari karya pribadi maupun kelompok. Beberapa tulisan yang tercecer di sana-sini dapat dikumpulkan sehingga terdokumen secara apik. Setelahnya, tentu kumpulan naskah itu akan menjadi lebih bermanfaat jika dijadikan buku.Buku antologi adalah buku yang terdiri dari kumpulan-kumpulan tulisan yang tidak berkaitan. Namun masih satu jenis tulisan dan biasanya juga satu tema.
Biasanya buku antologi yang berisi karya sastra puisi terdiri dari beberapa karya seorang penulis atau lebih dan dituangkan dalam satu buku. Puisi-puisi tersebut terikat mantra, irama, rima dan penyusunan bait yang memiliki satu tema yang sama.
Secara umum, pengertian antologi ialah buku yang berisi kumpulan karya sastra yang sejenis, bisa berupa karya sastra esai, puisi ataupun cerpen. Kumpulan karya sastra tersebut memiliki tema yang sama, kemudian dibukukan menjadi satu dan diterbitkan.
Semua istilah yang berkaitan dengan pengertian antologi. Berikut penjelasannya.
- Bunga rampai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah campuran atau kumpulan karya sastra yang bersumber dari berbagai macam buku. Biasanya, bunga rampai fokus pada satu pembahasan atau topik khusus saja.
- Prosiding adalah kumpulan makalah atau kumpulan tulisan hasil seminar yang dibukukan. Prosiding lebih fokus pada bidang akademis dan bukan sastra.
- Omnibus adalah istilah yang digunakan untuk kumpulan tulisan dari penulis atau pengarah yang sebelumnya pernah dipublikasikan secara menyedar, lalu disatukan kembali menjadi buku. Istilah omnibus berasal dari omnibus yang artinya adalah untuk semua.
- Kompendium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ikhtisar karangan ilmiah yang lengkap serta padat. Kompendium juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan tulisan yang memiliki fokus pada pembahasan ikhtisar dari tema-tema penulisan tertentu yang telah ditentukan lebih dulu.