Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng
PUNCAK SIKUNIR, DATARAN TINGGI DIENG

Kamis, 17 November 2022

STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK UNSUR _ BELAJAR KIMIA

STRUKTUR ATOM

TABEL PERIODIK UNSUR



    Perkembangan Teori Atom
     


    Pada mulanya kata atom berasal dari kata "a" dan "tomos" (a = tidak dan tomos = dibagi). Atom adalah bola pejal yang tidak dapat dibagi. Konsep atom pertama kali muncul pada zaman Leucippus dan Democritus. Selanjutnya berkembang secara teoritis.


    A.    Teori Atom Dalton

    Gambar 1.  Jhon Dalton (1808)
    sumber: id.wikipedia.org
    Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori  atom ialah John dalton. Ia menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan tetap.

    Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan penelitian beragam jenis atom. 

    Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:

    • Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
    • Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
    • Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
    • Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan perbandingan bulat dan sederhana.

    Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:

    • Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.
    • Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa dideskripsikan.
    • Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak bisa dideskripsikan.
    • Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.

    Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif dan yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson mendapatkan penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron. 

     

    B.    Teori J.J. Thamson

    Gambar 2.   J.J. Thomson (1878)
    sumber: id.wikipedia.org
    Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, sejumlah teori mengenai atom dikembangkan oleh para ilmuwan. Salah satunya adalah J.J Thomson, yang teorinya lebih dikenal dengan teori atom Thomson. Pada bahasan sebelumnya, kita sudah membahasa mengenai pengertian dari atom. Dimana atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang mengambil bagian dalam reaksi kimia. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya tidak dapat dilihat, bahkan menggunakan mikroskop cahaya terkuat sekalipun. Adapun atom yang terkecil adalah atom pada hidrogen.

    Pada tahun 1897, dengan menggunakan metode tabung sinar katode yang sebelumnya ditemukan oleh Michael faraday (1791-1867), maka Thomson menentukan rasio massa (m) terhadap muatan listrik (e) untuk sinar katode. Berdasarkan rasio m/e ini Thomson menyimpulkan bahwa sinar katode merupakan partikel dasar bermuatan negatif penyusunan suatu atom.

    Sinar katode kemudian dikenal sebagai elektron, yaitu istilah yang pertama kali diusulkan oleh George Stoney pada tahun 1874. Model teori atom Thomson ini juga dikenal sebagai model semangka atau pudding buah plum karena elektron dalam lingkup muatan positif sama seperti buah kering dalam pudding natal bulat atau lebih dikenal dengan teori roti kismis.

    Teori atom Thomson berkesimpulan bahwa atom merupakan bola massif atau pejal yang bermuatan positif. Dimana, atom terdiri dari bola bermuatan positif dan electron tertanam didalamnya. Disamping itu, ia berpendapat bahwa atom bermuatan netral karena memiliki muatan negatif dan positif dalam besaran yang sama.

    Namun, model teori atom Thomson ini tidak berumur panjang. Setelah dipublikasikan kurang lebih 10 tahun maka mulai muncul kelemahan dari teori tersebut. Teori ini dinilai tidak dapat menjelaskan dinamika reaksi kimia yang terjadi antaratom. Bahkan, ketidaksempurnaan dari teori atom Thomson ini ditunjukan oleh salah seorang murid Thomson yang bernama Ernest Rutherford. 


    C.    Teori Rutherford

    Gambar 3.   E. Rutherford (1911)
    sumber: id.wikipedia.org
    Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori atom Thomson yang mengatakan bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan disekelilingnya terdapat elektron bermuatan negatif layaknya roti kismis. Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi awan elektron bermuatan negatif.

     Dasar Teori Atom Rutherford

    Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden. Pada saat itu, Rutherford menyusun desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktif tersebut ada yang dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan. 


    Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford:
      1. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong atau hampa.
      2. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
      3. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
      4. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
      5. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa
    Kelebihan Model Atom Rutherford
      1. Mudah dipahami untuk menjelaskan struktur atom yang rumit
      2. Dapat menjelaskan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom
      3. Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti

     Kelemahan Model Atom Rutherford

      1. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
      2. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap inti atom.
      3. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
      4. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

        d.    Teori Niels Bohr


    Gambar 4.   Niels Bohr (1913)
    sumber: id.wikipedia.org
    Teori Atom Bohr adalah model yang diajukan pada 1913 oleh ilmuwan Denmark Niels Henrik Bohr. Teori Atom Bohr dianggap sebagai model yang paling dekat dengan teori ini, yang membentuk dasar model atom modern yang diterima saat ini. Niels Henrik Bohr mengungkapkan model atom ini menggunakan teori kuantum Foton Einstein dan Planck. Bohr menyebutkan lintasan tertentu dalam Teori Atom Bohr.

    Ia juga menjelaskan konsep jari-jari atom, tingkat energi, eksitasi, ionisasi dan teleportasi dalam teorinya. Dalam semua model atom yang dijelaskan sejauh ini, telah dijelaskan bahwa ada proton bermuatan (+) dan neutron tidak bermuatan di dalam inti atom, dan elektron beredar dalam orbit melingkar di sekitar inti. Tidak ada hasil yang ditemukan mengenai letak orbit elektron-elektron ini di sekitar nukleus, berapa kecepatan dan momentumnya. Bohr dengan eksperimennya mempelajari pergerakan elektron dari titik ini dalam Teori Atom Bohr.

    Mengutip Modul Kimia Kelas X (2020:9) karya Fadillah Okty Myranthika, terdapat sejumlah empat poin kesimpulan yang didapatkan dari sifat atom menurut teori atom Bohr. Berikut ini poin-poin sifat tersebut: 
    1. Atom terbentuk dari sebuah inti yang memiliki muatan positif lalu dikelilingi oleh elektron yang menyerupai lintasan (bermuatan negatif). 
    2. Elektron yang mengelilingi atom bisa pindah dari satu lintasan ke jalur lain jika elektron pindah ke lintasan yang lebih tinggi. 
    3. Atom akan melakukan penyerapan energi, apabila pindahnya ke lintasan yang lebih rendah, akan memancarkan energi. 

    Saat elektron semakin dekat dengan inti, terjadi gaya tarik menarik. Dalam hal ini, energi potensial elektron terbentuk. Saat elektron mendekati nukleus, atom menjadi stabil dan energi potensialnya berkurang.


    Struktur Atom

        A.    Notasi Atom
    Notasi dalam inti atom

    • Jumlah elektron (e) : ditentukan oleh nomor atom
    • Jumlah proton (p) : ditentukan oleh nomor atom
    • Jumlah netron (n) : ditentukan oleh rumus, n =  A - Z

    Contoh

    Perhatikan Notasi berikut:
    Berapakah jumlah elektron, proton dan netron pada unsur klor tersebut?

    Jawab




        





     

    Atom bermuatan 

    • Atom bermuatan positip (+) : atom melepaskan elektron
    • Atom bermuatan negatip (-) : atom menangkap elektron

    Contoh ;



    Berikut video contoh cara menghitungnya:


        
     B.    Isotop, Isoton, dan Isobar

    Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi berbeda nomor massanya.
    Contoh:
    Kesimpulan:   

    Atom-atom Karbon dan Uranium memiliki nomor atom yang sama tetapi berbeda nomor massanya. 


    Isobar adalah atom yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi memiliki nomor massa yang sama.
    Contoh:

    Kesimpulan:   

    Atom-atom Karbon dan Nitrogen serta Kalsium dan Kalium memiliki nomor massa yang sama tetapi berbeda nomor atom. 

     

    Isoton adalah atom yang mempunyai nomor atom dan nomor massa berbeda tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
    Contoh:
    Kesimpulan:   

    Atom-atom Oksigen dan Nitrogen serta Silikon dan Fosfor memiliki jumlah neutron yang sama . (Simak video untuk me-review).

     

        C.    Konfigurasi Elektron

        1.    Berdasarkan Kulit Atom

    Silakan simak video berikut ini!


    Jumlah kulit atom ada 7 kulit (K, L, M, N, O, P, Q). Setiap kulit akan terisi oleh elektron-elektron yang berputar mengilingi inti bermuatan positif pada atom tersebut. 

    Posisi dan jumlah elektron di setiap kulit atom dapat ditentukan dengan rumus:


     

    Jumlah elektron di Kulit ke-1 (K)     

    e maks = 2  .  1            e = 2 elektron

    Jumlah elektron di Kulit ke-2 (L)       

    maks = 2  .  4           e = 18 elektron

    Jumlah elektron di Kulit ke-3 (M)      

    maks = 2  .  9           e = 18 elektron 

    Jumlah elektron di Kulit ke-4 (N)      

    maks = 2  .  18         e = 32 elektron 

    dst....

    Jumlah elektron di Kulit ke-7 (Q)       

    maks = 2  .  49        e = 98 elektron

     
                           
    Hubungan Konfigurasi elektron dengan Tabel Periodik Unsur

    • Periode Unsur di tentukan oleh Jumlah Kulit Atom pada konfigurasi elektron
    • Golongan Unsur ditentukan oleh Jumlah Elektron Valensi (Elektron yang berada di kulit terakhir) pada konfigurasi elektron


    Silakan dicek pada Tabel 1. Tabel Konfigurasi Elektron, Contoh konfigurasi elektron unsur-unsur dan letaknya pada Periode dan Golongan di Tabel Periodik Unsur.  
      
    Tabel 1. Konfigurasi elektron

    Setelah paham cocokkan dengan posisinya pada Gambar 5. Tabel Periodik Unsur
      

    2.   Berdasarkan Sub Kulit Atom

    Sub Kulit adalah bagian-bagian dari kulit atom terdiri dari 4 bagian 

    Sub kulit     s  : jumlah elektron maksimalnya adalah 2 elektron

    Sub kulit     p  : jumlah elektron maksimalnya adalah 6 elektron

    Sub kulit     d  : jumlah elektron maksimalnya adalah 10 elektron

    Sub kulit      : jumlah elektron maksimalnya adalah 14 elektron


    Cara menuliskan notasi pada sub kulit

    • Aturan Aufbaw


       

    Silakan simak video lengkapnya berikut ini!

    Aturan Hund (Orbital)
    • Sub kulit  : memiliki 1 orbital sehingga jumlah elektron  adalah 2 elektron
    • Sub kulit  : memiliki 3 orbital sehingga jumlah elektron  adalah 6 elektron
    • Sub kulit  : memiliki 5 orbital sehingga jumlah elektron  adalah 10 elektron
    • Sub kulit  : memiliki 7 orbital sehingga jumlah elektron  adalah 14 elektron


    Aturan Menulis Konfigurasi Elektron


    Mekanika Kuantum


    Menentukan Bilangan Kuantum

    Video 4. Cara Menentukan Bilangan Kuantum


    CONTOH SOAL: 

        1.    Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur Cu dengan nomor atom 29.

        2.    Tentukan posisi unsur pada soal nomor 1 di dalam tabel periodik unsur

        3.    Tentukan bilangan kuantum dari unsur Fe dengan nomor atom 26, 

                Dan ada berapkah orbital yang terisi elektron berpasangan?

        4.    Tentukan bilangan kuantum dari unsur X dengan nomor atom 51

        5.    Tentukan unsur di dalam tabel periodik unsur yang memiliki bilangan kuantum

                n = 4 ;  l = 1 ;  m = +1 ;   s = -1/2


     Jawab

    1.     Konfigurasi elektron 29 Cu 

     
         Penjelasannya :

    Penulisan konfigurasi elektron yang lebih tepat adalah pada urutan nomor 3 dan 4. Pada urutan nomor 3, elektron mengalami perpindahan dari sub kulit 4s ditarik masuk ke sub kulit 3d, karena sistem penuh.  

    "Jika elektron pada orbital sub kulit d mengalami kekurangan 1 elektron sebelum ia penuh (9 elektron) atau sebelum ia setengah penuh (4 elektron) maka sifat sub kulit d akan menarik 1 elektron dari sub pada kulit terluar", dalam hal ini adalah sub kulit s. Sifat khusus pada konfigurasi elektron. 

    Tetapi untuk menentukan bilangan kuantum, konfigurasi elektron yang digunakan adalah konfigurasi elektron pada aturan Aufbaw.

     

    2.  Letak unsur Cu dalam Tabel Periodik Unsur Periode ke-4 dan golongan IB 
         dengan rincian sebagai berikut,

            Nomor kulit terbesar  adalah : 4

            Jumlah elektron dari sub kulit 3d dan 4s adalah 11, 

            oleh sebab itu Golongannya IB


    Pada golongan B, cara penentuannya dengan menjumlahkan elektron yang berada di sub kulit d dan s. Dengan rincian sebagai berikut,

      • Jumlah elektron 3     :  III B 
      • Jumlah elektron 4     :  IV B
      • Jumlah elektron 5     :  V B
      • Jumlah elektron 6     :  VI B
      • Jumlah elektron 7     :  VII B
      • Jumlah elektron 8     :  VIII B
      • Jumlah elektron 9     :  VIII B
      • Jumlah elektron 10   :  VIII B
      • Jumlah elektron 11    :  I B
      • Jumlah elektron 12    :  II B

    3.   Bilangan Kuantum Fe  adalah  n = 3;  l = 2;  m = -2;  s = -1/2 ; 

          Dan Jumlah orbital yang terisi elektron berpasangan ada 11 orbital. 

             Penjelasannya :

    4.   Konfigurasi elektron  51  X dan bilangan kuantumnya adalah sebagai berikut


              
            Bilangan kuantumnya adalah    n = 5 ;   l = 1 ;   m = +1 ;   s = +1/2  
    • Nomor kulitnya  5,  maka n = 5, 
    • Sub kulit d memiliki bilangan kuantum azimut  l = 2, 
    • Elektron terakhirnya berada pada orbital +1,  maka  m = +1, 
    • Arah elektron terakhirnya ke atas,  maka  s = +1/2,
            Dan unsur X dengan nomor atom 51 adalah unsur Sb, Stibium atau antimon


     5.   Unsur dengan bilangan kuantum tersebut adalah Br dengan nomor atom 35 

            Penjelasannya:


    "Setelah mendapatkan konfigurasi terakhirnya, tentukan konfigurasi unsur tersebut menurut Aufbaw. Kemudian hitung jumlah elektronnya".

     

    Sifat Periodik Unsur

    Tabel Periodik Unsur

    Gambar 5.   Tabel Periodik Unsur

    Periode adalah bagian yang horisontal (mendatar) pada tabel

    Golongan adalah bagian yang vertikal (tegak lurus/kolom) pada tabel

     
    Perhatikan Tabel berikut ini
    Tabel 2. Unsur-unsur dalam Golongan Utama





    Channel Education

    Jumat, 28 Oktober 2022

    UNSUR-UNSUR DALAM CERPEN _ KELAS CERPEN P5

      Pembelajaran 4

      PUEBI DAN ONOMATOPE DALAM CERPEN


      Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan sebuah cerpen diantaranya adalah tanda baca, penggunaan huruf besar, penggunaan kata depan dan imbuhan serta hal pendukung lainnya seperti onomatope.

      PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)


      Untuk memudahkan, Kalian bisa download aplikasi PUEBI di Playstore.

      Sebagai contoh sederhana penggunaan huruf besar dalam kalimat dapat disimak pada materi berikut ini. Sementara untuk yang lainnya silakan simak di perangkat aplikasi PUEBI.

      Huruf Kapital 
      • 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. 
      Misalnya: 
      Apa maksudnya? 
      Dia membaca buku. 
      Kita harus bekerja keras. 
      Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam. 
      • 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 
      Misalnya: 
      Amir Hamzah, 
      Dewi Sartika, 
      Halim Perdanakusumah, 
      Wage Rudolf Supratman, 
      Jenderal Kancil, 
      Dewa Pedang, 
      Alessandro Volta, 
      André-Marie Ampère, 
      Mujair, 
      Rudolf Diesel 

      Catatan: 
        • Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. 
      Misalnya: ikan mujair, mesin diesel, 5 ampere, 10 volt 
        • Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. 
      Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini, Siti Fatimah binti Salim, Indani boru Sitanggang, Charles Adriaan van Ophuijsen, Ayam Jantan dari Timur, Mutiara dari Selatan 
      • 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 
      Misalnya: 
      Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” 
       Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!” 
      “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya. 
      “Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.” 
      • 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 
      Misalnya: 
      Islam Alquran
      Kristen Alkitab
      Hindu Weda
      Allah Tuhan 
      Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya. 
      Ya, Tuhan 
      bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat. 

      • 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. 
      Misalnya: 
      Sultan Hasanuddin
      Mahaputra Yamin
      Haji Agus Salim
      Imam Hambali
      Nabi Ibrahim
      Raden Ajeng Kartini
      Doktor Mohammad Hatta
      Agung Permana
      Sarjana Hukum Irwansyah
      Magister Humaniora 
      • 5. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 

      Misalnya: 
      Selamat datang, Yang Mulia. 
      Semoga berbahagia, Sultan. 
      Terima kasih, Kiai. 
      Selamat pagi, Dokter. 
      Silakan duduk, Prof. 
      Mohon izin, Jenderal
      • 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 
      Misalnya: 
      Wakil Presiden Adam Malik 
      Perdana Menteri Nehru 
      Profesor Supomo 
      Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara 
      Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta) 
      Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
      Gubernur Papua Barat 
      • 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Dani bahasa Bali 
      Catatan: 
      Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

      Misalnya: 
      pengindonesiaan 
      kata asing 
      keinggris-inggrisan 
      kejawa-jawaan 
      • 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. 
      Misalnya: 
      tahun Hijriah 
      tarikh Masehi 
      bulan Agustus 
      bulan Maulid 
      hari Jumat 
      hari Galungan 
      hari Lebaran 
      hari Natal 
      • 8. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. 
      Misalnya: 
      Konferensi Asia Afrika 
      Perang Dunia II 
      Proklamasi Kemerdekaan Indonesia  

      Catatan: 
      Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital. 

      Misalnya: 
      Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. 
      Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. 
      • 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 
      Misalnya: 
      Jakarta 
      Asia Tenggara 
      Pulau Miangas 
      Amerika Serikat 
      Bukit Barisan Jawa Barat 
      Dataran Tinggi Dieng 
      Danau Toba 
      Jalan Sulawesi 
      Gunung Semeru 
      Ngarai Sianok 
      Jazirah Arab 
      Selat Lombok 
      Lembah Baliem  
      Sungai Musi 
      Pegunungan Himalaya 
      Teluk Benggala 
      Tanjung Harapan 
      Terusan Suez 
      Kecamatan Cicadas 
      Gang Kelinci 
      Kelurahan Rawamangun 

      Catatan: 
      • (1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital. 
      Misalnya: 
      berlayar ke teluk 
      mandi di sungai 
      menyeberangi selat 
      berenang di danau 
      • (2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. 
      Misalnya: 
      jeruk bali (Citrus maxima) 
      kacang bogor (Voandzeia subterranea) 
      nangka belanda (Anona muricata) 
      petai cina (Leucaena glauca) 
      • Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya. 
      Misalnya: 
      Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur. 
      Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.  

      Contoh berikut bukan nama jenis. 
      Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura. 
      Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang. 
      Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan. 
      • 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 
      Misalnya: 
      Republik Indonesia 
      Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia 
      Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia 
      Perserikatan Bangsa-Bangsa 
      Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 
      • 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 
      Misalnya: 
      Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. 
      Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra. 
      Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan. 
      Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”. 
      • 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singka- tan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 
      Misalnya: 
      S.H. sarjana hukum 
      M.Hum. magister humaniora 
      M.Si. magister sains 
      K.H. kiai haji 
      Hj. hajah 
      Mgr. monseigneur 
      Pdt. pendeta 
      Dg. daeng 
      Dt. datuk 
      R.A. raden ayu 
      St. sutan 
      Tb. tubagus 
      Dr. doktor 
      Prof. profesor 
      Tn. tuan 
      Ny. nyonya 
      Sdr. saudara 
      • 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 
      Misalnya: 
      “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. 
      Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” 
      “Silakan duduk, Dik!” kata orang itu. 
      Surat Saudara telah kami terima dengan baik. 
      “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?” 
      “Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.” 

      Catatan: 
      • (1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. 
      Misalnya: 
      Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. 
      Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. 
      • (2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. 
      Misalnya: 
      Sudahkah Anda tahu? 
      Siapa nama Anda?

      KATA DEPAN (Preposisi)

      Sesuai dengan namanya, kata depan pada dasarnya merupakan salah satu jenis kata yang digunakan pada bagian depan dari sebuah kata. Beberapa kata yang bisa ditambahi kata depan, misalnya seperti kata benda, kata kerja, kata keterangan, dan beberapa jenis kata yang lain.

      Secara harfiah, kata benda merupakan istilah yang lahir dari bahasa latin yaitu “prae” yang dapat diartikan menjadi “sebelum”. Selain itu, kata depan juga memiliki keterkaitan dengan istilah “ponere” yang memiliki arti sebagai “menempatkan”. Maksud dari makna kata depan bisa dipahami sebagai sebuah kata yang dapat ditempatkan di posisi depan atau sebelum dari sebuah kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan lain sebagainya.

      a.     Kata Depan sebagai Penunjuk Tempat
      Aturan yang pertama dari penulisan kata depan yaitu terkait penggunaan nama tempat. Sebuah kata depan diketahui memiliki sebuah fungsi yang dapat digunakan sebagai penunjuk tempat atau lokasi. Beberapa kata depan yang biasa digunakan untuk menyatakan tempat yaitu, di, ke, dari, dan lain seterusnya.

      Hal yang perlu diperhatikan yaitu apabila kata depan digunakan sebagai penunjuk tempat, maka kata depan yang ditambahkan sebelum jenis kata lainnya dapat ditulis secara terpisah dengan menggunakan spasi.

      Contoh penulisan kata depan untuk menyatakan tempat, yaitu:
      • Ika lahir di Bandung. 
      • Ani sudah berangkat ke sekolah. 
      • Fahri pulang dari Aceh dan berangkat besok malam.
      b.     Kata Depan sebagai Imbuhan

      Aturan penulisan berikutnya untuk kata depan atau preposisi yaitu apabila memiliki fungsi sebagai imbuhan. Sebuah kata depan yang digunakan sebagai imbuhan bisa disambung dengan kata berikutnya. Beberapa kata depan tersebut yaitu kata di-, ke-, dan dari-.

      Contoh penulisan kata depan jika menjadi imbuhan, adalah:
      • Kakak punya baju baru yang dibeli dari pasar. 
      • Lebih baik terlambat daripada tidak melakukan apapun sama sekali. 
      • Fahri telah berusaha melepas tali itu untuk kesekian kalinya, namun belum juga berhasil.
      Kata imbuhan berdasarkan posisinya ini terbagi menjadi empat, antara lain prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan) dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran). Setiap posisi kata imbuhan ini akan memberikan makna yang berbeda. 

      • Prefiks (Awalan)
      Prefiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di awal kata dasar, seperti meng-, ter-, ber-, ke-, per-, peng-, meng-, memper- dan lainnya.   

      Contoh imbuhan awalan, meliputi beranak, pengerat, melamar, tertutup, dibaca, serumah dan lainnya.

      • Sufiks (Akhiran)
      Sufiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di akhir kata dasar, seperti -an, -kan, -nya dan -i. 

      Contoh imbuhan akhiran, timbangan, panaskan, beresi, bajunya, lamaran dan lainnya. 

      • Infiks (Sisipan)
      Infiks adalah imbuhan yang letaknya disisipkan di tengah kata dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er- dan -eh-. 

      Contoh imbuhan sisipan, meliputi melaju, temali, seruling dan lainnya.

      • Konfiks (Gabungan awalan dan akhiran)
      Konfiks adalah imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata dasar dan biasanya juga disebut simulfiks, seperti ke-an, per-an, ber-an, di-i, di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, me-kan. 

      Contoh imbuhan konfiks, meliputi ketakutan, perkotaan, seandainya, berduaan, dan lainnya. 

      Catatan

      Untuk menuliskan kata ganti persona seperti -ku, -mu, dan -nya, penulisannya tidak boleh terpisah. 


      c.     Kata Depan Sebagai Judul

      Aturan penulisan yang selanjutnya adalah kata depan yang digunakan pada bagian judul dari sebuah tulisan. Setelah disesuaikan dengan dua aturan sebelumnya, kata depan yang memiliki fungsi sebagai imbuhan atau penghubung pada setiap kata yang ada di bagian judul berarti ditulis dengan menggunakan huruf kecil.

      c. Fahri telah berusaha melepas tali itu untuk kesekian kalinya, namun belum juga berhasil.
       
      Contoh: 
      Senja di Palimanan 
        

      ONOMATOPE

      Mengutip dari buku Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya) (2020) karya Yusri dan Mantasiah R., onomatope sering juga disebut tiruan bunyi. Onomatope adalah pemberian nama pada suatu kata yang didasarkan pada bunyinya.

      Istilah onomatope berasal dari bahasa Yunani, berarti kata atau sekumpulan kata yang bunyinya mirip atau menyerupai sumber aslinya. Bunyi dalam onomatope bisa terinspirasi dari suara hewan, manusia, atau lainnya. 

      Menurut Aceng Ruhendi Saifullah dalam buku Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna (2018), tiap bahasa memiliki onomatope yang berbeda. Onomatope atau tiruan bunyi ini diambil dari bahasa yang sudah terdengar akrab di lingkungan masyarakat.

      Contoh onomatope dalam aktifitas

      Minum: gluk, gluk, gluk 

      Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak 

      Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak

      Jatuh ke dalam air: Byur, jebur, plung (jika yang jatuh adalah benda) 

       Menggunting: kres, kres, kres

       Meninju: Buk, dhuak

       Menyobek kertas: srek, srek

      Meledak: bum!

      Jatuh dengan keras: gedebuk! Gedebum!

      Barang pecah: Prang!

      Kaleng tertendang: Klontang!

      Menembak: Dor!

      Menyeruput: Srup, srup

      Mengayun tongkat: Syuut, syuut.

      Menumpuk barang: Bruk, bruk.

      Batuk: Uhuk, uhuk.

      Bersin: Hatsyi! Hatsyi!

      Kunci diputar: Klik.

      Menusuk dengan pisau: Jleb.

      Perut keroncongan: Kruk, kruk.

      Kain dirobek: Breet, breeet.

      Menggigit makanan renyah: Kriuuk.

      Jam dinding kuno: Tik tok.

      Pohon bambu tertiup angin: Keriang keriut

      Ketukan di pintu: Tok tok tok.

      Sepatu hak tinggi di lantai: Tuk tuk tuk.

      Air menetes: Tes tes tes.

      Kring .... Suara telepon

      Plak!!! Menyatakan tamparan 

      Hiks ... Hiks ... Suara menangis

      Catatan :

      Untuk onomatope sebaiknya digunakan seperlunya saja. Bahkan bila menggunakan teknik showing dalam penulisannya, itu lebih baik.

      Contoh : 

      Kring .... Suara telepon terdengar dari ruang tengah.

      Suara telepon berdering dari ruang tengah. Lusi yang sedang memasak segera berlari ke ruang tengah dan mengangkat telepon yang berdering sudah sejak lama.


      ELIPSIS

      Elipsis adalan pelesapan kata atau kalimat yang penggunaannya telah diatur dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI). Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014), tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan.

      Berikut adalah cara menuliskan tanda elipsis dengan benar: 
      1) Satu …, dua …, tiga! 
      2) Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket. 
      3) Semua warga negara harus mau membayar …. 
      4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun …. 
          a. 1928 c. 1965 b. 1945 d. 1972

      Contoh pada nomor 3 dan 4 adalah contoh elipsis di akhir kalimat, karena diakhir kalimat maka diberi tanda titik pertanda berhenti.


      ANTOLOGI

      Pengertian antologi secara harfiah, berasal dari bahasa Yunani yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Pengertian antologi adalah karangan bunga atau bunga. Sehingga, isi dari buku antologi adalah kumpulan-kumpulan karya sastra.

      Pada mulanya, definisi antologi hanya mencakup kumpulan puisi saja, termasuk pantun dan syair yang dicetak dalam satu volume buku. Akan tetapi, antologi juga dapat berarti kumpulan karya-karya sastra jenis lain.

      Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:77) mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Itu berarti bahwa antologi dapat berasal dari karya pribadi maupun kelompok. Beberapa tulisan yang tercecer di sana-sini dapat dikumpulkan sehingga terdokumen secara apik. Setelahnya, tentu kumpulan naskah itu akan menjadi lebih bermanfaat jika dijadikan buku. 

      Buku antologi adalah buku yang terdiri dari kumpulan-kumpulan tulisan yang tidak berkaitan. Namun masih satu jenis tulisan dan biasanya juga satu tema.

      Biasanya buku antologi yang berisi karya sastra puisi terdiri dari beberapa karya seorang penulis atau lebih dan dituangkan dalam satu buku. Puisi-puisi tersebut terikat mantra, irama, rima dan penyusunan bait yang memiliki satu tema yang sama.

      Secara umum, pengertian antologi ialah buku yang berisi kumpulan karya sastra yang sejenis, bisa berupa karya sastra esai, puisi ataupun cerpen. Kumpulan karya sastra tersebut memiliki tema yang sama, kemudian dibukukan menjadi satu dan diterbitkan.

      Semua istilah yang berkaitan dengan pengertian antologi. Berikut penjelasannya.

      • Bunga rampai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah campuran atau kumpulan karya sastra yang bersumber dari berbagai macam buku. Biasanya, bunga rampai fokus pada satu pembahasan atau topik khusus saja. 
      • Prosiding adalah kumpulan makalah atau kumpulan tulisan hasil seminar yang dibukukan. Prosiding lebih fokus pada bidang akademis dan bukan sastra. 
      • Omnibus adalah istilah yang digunakan untuk kumpulan tulisan dari penulis atau pengarah yang sebelumnya pernah dipublikasikan secara menyedar, lalu disatukan kembali menjadi buku. Istilah omnibus berasal dari omnibus yang artinya adalah untuk semua. 
      • Kompendium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ikhtisar karangan ilmiah yang lengkap serta padat. Kompendium juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan tulisan yang memiliki fokus pada pembahasan ikhtisar dari tema-tema penulisan tertentu yang telah ditentukan lebih dulu.

      TUGAS PEMBELAJARAN 4 :



      BUATLAH SEBUAH CERITA PENDEK DENGAN GENRE HOROR. 
      TEMA BEBAS YANG PENTING MENEGANGKAN, MENYERAMKAN DAN MENCEKAM.

       

      Channel Education

      POSTING BEFORE